Teknologi berkembang pesat, informasi merambah dengan luas ke berbagai kalangan. Bukan hal yang aneh lagi jika anak-anak usia lima tahun ke bawah hafal lagu pop dewasa. "Saat ini banyak media penyiaran yang menayangkan lagu-lagu pop dewasa, sedikit sekali yang memutar lagu anak-anak," ungkap Anggit.
Menurutnya, hal tersebut tidak wajar. Dari situlah ia mendapat ide untuk membuat game interaktif berbasis lagu tradisional. Kesempatan pun datang menghampirinya. Pada saat Tugas Akhir, Ia mulai mewujudkan bayang-bayang yang ada dalam benaknya itu. "Perjuangan itu ternyata mendapat dukungan dari para ahli karawitan," cerita Anggit bersemangat.
Alhasil, jadilah karyanya yang bertajuk Game Interaktif Lagu Dolanan. Permainan ini merupakan kompilasi dari beberapa lagu dolanan dari daerah Jawa Tengah. Lagu dolanan adalah lagu zaman dahulu yang sering dinyanyikan anak-anak ketika bermain di halaman, juga dinyanyikan oleh orang tua (khususnya Jawa Tengah) untuk mengajak bermain atau menidurkan anaknya. Dolanan sendiri dalam bahasa Jawa berarti permainan.
Lagu dolanan memiliki keunikan tersendiri. Lirik-lirik lagunya memiliki makna yang mengandung nilai moral, nilai sosial, dan pengetahuan alam. Anggit berharap bisa membentuk pola pikir dan pendidikan karakter anak-anak yang mendengarkan lagu dolanan itu.
Konten yang disuguhkan pun semua bernuansa budaya Jawa. "Maskot game ini yaitu Ningsih dan Aji karena mereka memberikan kesan Jawa," ujar Anggit. Namun walau begitu. tidak menutup kemungkinan bagi orang diluar Jawa pun bisa menikmati permainannya. Karena ia menyusunnya dalam format Bahasa Indonesia.
Lagu-lagu yang ditawarkannya adalah serangkaian lagu dolanan yang cukup populer. Sebut saja Ilir-Ilir, Menthog- Menthog, Kidhang Talun, Jamuran, Padhang Mbulan, dan Cublek Suweng. "Saya menyajikan lagu itu sesuai kebutuhan dari anak-anak," jelas Anggit. Dalam permainan itu, anak-anak pun juga bisa memainkan alat-alat musik khas Jawa. saron, slenthem, gong, kenong, kendang, kempul, gender, gambang, dan boning.
Namun, meskipun lagu-lagu tersebut cukup popular, namun ternyata masih banyak anak-anak yang tidak mengenalnya"Ketika saya melakukan riset pun, banyak dari mereka yang tidak tahu tentang lagu dolanan," tegasnya.
Bagaimanapun, wanita asal Surabaya ini masih tetap optimis akan karyanya. Anggit sangat berharap tugas akhirnya ini bisa bermanfaat bagi setiap pihak yang peduli untuk mengembangkan dan mengenalkan kembali lagu dolanan kepada anak-anak.(qly/lis)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi