ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
20 Januari 2012, 15:01

ITS Akan Buat Fast Track Lokal

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Saat ini, program beasiswa Fast Track menjadi isu hangat di ITS. Menurut Herman, ITS sedang berusaha mendukung pascasarjananya. Hal tersebut karena kuantitas dan kualitas pascasarjana di ITS belum memadai. Bahkan, jumlah mahasiswa pascasarjana dari keseluruhan jumlah mahasiswa ITS tidak mencapai sepuluh persen.

Apalagi pada masa kini, tenaga kerja dan industri belum dapat terintegrasi. Itulah salah satu alasan mengapa banyak orang belum yakin untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang pascasarjana. ”Orang belum yakin mau melanjutkan sekolah,” Herman menegaskan.

Untuk memberdayakan kondisi pascasarjana tersebut, ITS membuat beberapa gagasan untuk memfasilitasi pendidikan pascasarjana di ITS. Hal tersebut disampaikan Herman berkaitan dengan sosialisasinya mengenai beasiswa Fast Track.

”Ke depan akan didorong melalui beasiswa sejenis Fast Track lokal di ITS, seperti beasiswa coumlaude,”  ujar Herman. Nantinya, akses sekolah lanjut akan dipermudah melalui beasiswa join degree yang tidak hanya untuk Jerman dan Perancis.

Konsep beasiswa join degree tersebut kemungkinan memiliki sistem yang sama dengan beasiswa Fast Track Jerman dan Perancis. Namun, beasiswa lokal tersebut akan diupayakan oleh ITS sendiri.

”Tidak banyak ada, tapi akan berjalan. Tidak dimulai tahun ini, InsyaAllah tahun 2013,” tutur salah satu Guru Besar FTI ini. Sementara itu, skema dari beasiswa lokal join degree ini akan dirancang pada pertengahan tahun 2012.

Gagasan tersebut diupayakan karena pada prinsipnya, industri di Indonesia membutuhkan tenaga kerja sebagai jembatan antara industri dengan universitas mengenai inovasi. Dan inovasi itu bisa dalam bentuk pengembangan produk industri yang ditangani oleh tenaga kerja dengan studi lanjut.

Pada perencanaannya, kurikulum program pascasarjana regular disesuaikan dengan keperluan spesifik dari beberapa industri. ”Misalnya pascasarjana pembangkit daya petrokimia atau pascasarjana telekomunikasi,” ucap Herman menjelaskan.

Pada intinya, Herman memotivasi mahasiswa ITS untuk meninggikan semangatnya dalam menuntut ilmu. ”Institusi membutuhkan sesuatu untuk dilakukan bersama, mahasiswa dan institusi,” jelas Herman sembari tersenyum.

Di akhir ceritanya, Herman pun menambahkan sedikit gagasan. ”Nanti bisa saja SNMPTN untuk menyaring mahasiswa sampai lulus S2. Jadi sekali mengikuti SNMPTN untuk kuliah sepuluh semester, sampai lulus S2,” tutup Herman. (set/rik)

Berita Terkait