ITS News

Minggu, 21 Desember 2025
14 Januari 2012, 18:01

Ubah Cara Pandang Agar Hasil PKM Lebih Baik

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Meski telah memasuki masa liburan, acara tersebut tidak sepi peserta. Tercatat, hampir seratus kakak pendamping PKM hadir dalam acara yang digelar di Gedung SCC ini. Selain itu, hadir pula Ketua Departemen (Kadep) Ristek seluruh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)

Mohammad Dhanar Such Fajri, Menteri Ristek ITS menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk mempersiapkan para kakak pendamping sebelum membimbing adik bimbingannya. Meskipun bukan merupakan hal baru, ternyata masih banyak mahasiswa yang belum memahami PKM GT/AI dengan benar. ”Harapannya, dengan pembekalan ini para kakak pendamping dapat menyampaikan PKM GT/AI yang sebenarnya kepada mahasiswa ITS,” terangnya.

Sesuai dengan namanya, dalam acara ini peserta mendapatkan pengetahuan mengenai bagaimana membuat proposal PKM GT dan proposal PKM AI. Pada kesempatan tersebut, hadir Putu Gde Ariastita ST MT sebagai pembicara materi PKM GT.

Dalam paparannya mengenai PKM GT, Putu banyak menyinggung tentang kesalahan yang sering dilakukan dalam membuat PKM GT ini. Menurutnya, banyak mahasiswa yang belum mengerti apa itu PKM  GT. Bahkan banyak yang masih menyamakan dengan PKM di lima bidang lainnya.

Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah Kota (PWK) ITS ini menekankan ada dua aspek besar dalam penilaian PKM GT, yaitu gagasan dan makalah. PKM GT berisi gagasan besar yang dapat direalisasikan jangka panjang dengan rentang minimal 10 tahun. Sedangkan dari makalah, format harus benar dan masing-masing sub memiliki penjelasan yang spesifik.

Lebih lanjut, Putu menerangkan proposal PKM GT harus ditulis semaksimal mungkin. Uraian proposal merupakan gambaran ide kongkrit dengan bahasa yang mudah dimengerti. ”Proposal mengandung 50 persen dari total nilai,” jelasnya.

Pembicara pada materi PKM AI adalah Ir Mas Agus Mardyanto ME PhD. Menurutnya, selama ini PKM AI di ITS masih sepi peminat karena tidak banyak dibahas. Padahal ranah PKM AI di ITS sangat potensial untuk dikembangkan.

Mantan Ketua Jurusan (Kajur) Teknik Lingkungan ini menerangkan bahwa PKM AI merupakan hasil penelitian atau kegiatan yang telah pernah dilakukan yang ditulis secara ilmiah. Temanya dapat berupa apapun mulai sosial, budaya, maupun teknologi. "Kalau PKM GT adalah ide, PKM AI lebih merupakan hasil (dari pelaksanaan sebuah ide, Red)," jelasnya. (ran/lis)

Berita Terkait