Kakak pendamping merupakan mahasiswa yang mempunyai kemampuan lebih dalam membuat PKM. Menurut Mohammad Dhanar Such Rufi Fajri, Menteri Riset dan Teknologi (Ristek) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS, siapapun bisa menjadi kakak pendamping. ”Yang penting tahu alur PKM dan mau membimbing,” terangnya.
Teknis pemilihan kakak pendamping merupakan hak setiap jurusan. Begitu juga dengan jumlah kakak pendamping dan alokasinya terhadap kelompok penulis PKM-GT di jurusan masing-masing. Setiap kelompok mahasiswa harus melakukan pendampingan dengan kakak pendampingnya. Namun, ini tidak menutup kemungkinan mahasiswa saling berkonsultasi dengan kakak pendamping jurusan lain.
Program kakak pendamping ini telah ada sejak tahun lalu untuk pengumpulan PKM di lima bidang. Namun, pelaksanaanya tidak maksimal. Masih banyak jurusan yang belum sepenuhnya menerapkan sistem kakak pendamping ini. Bahkan, banyak kakak pendamping yang belum mengetahui alur PKM.
Dhanar menerangkan bahwa inisiasi kakak pendamping ini bermula dari tiga hal. Pertama, adanya fakta bahwa masih banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam membuat PKM. Terutama mahasiswa baru (maba) dan mahasiswa yang masih belum mengerti inti PKM.
Kedua, karena cara belajar dan mengajari secara langsung ternyata lebih efektif. Sementara alasan terakhir yaitu dalam rangka mempermudah penyebaran informasi dan kepada para mahasiswa. ”Kalau hanya mengndalkan himpunan tidak semua mahasiswa mengetahui informasinya,” ujar mahasiswa peraih medali emas di Pimnas XXIII ini.
Ia pun menerangkan tugas utama kakak pendamping ini layaknya agen konsultasi. Mereka harus siap melayani mahasiswa yang menjadi adik bimbingnya. Baik itu dalam pematangan ide dan penyusunan makalah. Selain itu, kakak pendamping juga bertugas membantu kepala departemen dalam mendistribusikan informasi kepada mahasiswa.
Sementara itu, BEM ITS telah mempersiapkan treatment khusus bagi para kakak pendamping. Salah satunya adalah pembekalan kakak pendamping yang dilaksanakan pada hari Sabtu (14/1). Dalam acara ini, kakak pendamping dibekali pengetahuan mengenai PKM Gagasan Tertulis (GT) dan Artikel Ilmiah (AI). Kakak pendamping juga akan mendapatkan form penilaian untuk menilai PKM adik bimbingan.
Mahasiswa Teknik Sipil ini menjelaskan bahwa alur pendampingan kali ini berbeda dengan pendampingan PKM di lima bidang lalu. Pendampingan PKM GT oleh dosen akan dilaksanakan sebanyak dua kali pada minggu pertama dan minggu kedua semester genap. Sebelumnya, mahasiswa harus melakukan pendampingan terlebih dahulu dengan para kakak pendampingnya. Akan tetapi, pembimbingan dosen pertama tidak menjadi syarat ikut pembimbingan dosen kedua. (ran/lis)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung