Mengusung tema Produktif Menulis Selama Liburan, BPU pun mengundang Satria Nova, seorang penulis buku dari jurusan Teknik Perkapalan ITS. "Tulisan akan abadi, sementara ucapan akan sirna," ungkapnya mengawali diskusi tersebut.

Dikatakannya, hampir tidak ada alasan untuk tidak menulis. Sebab, banyak manfaat yang bisa dibagikan seseorang hanya dengan melahirkan sebuah tulisan. Semangat berkarya dengan menulis inilah yang coba dibagikan oleh BPU JMMI.

Dalam diskusi ringan itu, mahasiswa yang kerap disapa Satria mengupas secara detail kiat merancang liburan efektif dan bermanfaat lewat menulis. Mulai dari membuat jadwal khusus untuk menulis, yakni cukup dengan 30 menit sehari hingga kiat dasar untuk melahirkan sebuah buku.

Tak hanya itu, penulis buku Permata dalam Lumpur ini juga memaparkan kehebatan menulis sebagai motivasi. "Seseorang yang menulis itu bisa berkomunikasi dengan banyak orang tanpa terbatasi oleh ruang dan waktu," terangnya. Ia menambahkan, menulis juga merupakan cara berbicara kepada banyak massa tanpa perlu bertemu secara langsung. Kehebatan ini memang hanya akan diperoleh oleh mereka yang menulis.

Itulah sebabnya, satu-satunya cara untuk memulai menulis adalah dengan penerapan dan praktek. Penerapan dapat dimulai dengan membuat jadwal selama liburan. Setiap mahasiswa bisa menulis minimal dua halaman per hari.  Menurutnya, cara ini ampuh untuk melatih konsistensi menulis. ”Satu tulisan, setengah jam cukup,” ujarnya.

Tak lupa ia juga menuturkan, permasalahan yang acapkali dihadapi mahasiswa dalam menulis adalah mood dan waktu. Dua hal ini memang selalu menjadi alasan mahasiswa untuk tidak menghasilkan tulisan.  Untuk mengatasi masalah tersebut, mahasiswa bisa menciptakan suasana yang nyaman untuk menulis. ”Intinya, jangan menunggu mood menulis datang, tapi undanglah mood untuk menulis datang,” ungkap Satria lagi.

Menurut mahasiswa angkatan 2008 ini, setiap orang punya waktu produktif sendiri untuk menghasilkan tulisan. Masa ini disebut dengan Golden Moment. Masa tersebut bisa berbeda-beda bagi tiap orang. Satria misalnya, mendapatkan Golden Moment ketika dini hari. Baginya, itulah saat yang tepat untuk menulis.

Di akhir acara, Satria juga membagikan satu eksemplar buku karyanya kepada setiap peserta yang hadir. Pembagian souvenir tersebut pun disambut meriah oleh peserta. (anl/esy)