Ditemui di tengah-tengah kesibukannya, mahasiswa yang akrab dipanggil Muhlas ini menceritakan awal mula Pustaka Merah Putih terbentuk. ”Awalnya, saya menulis note di Facebook mengenai koleksi buku saya,” katanya. Ternyata, tulisannya tersebut mendapat tanggapan positif dari teman-temannya. Dari situlah muncul ide untuk membuat sebuah perpustakaan dengan sistem administratif online.
Bersama beberapa teman-temannya, Muhlas mengumpulkan buku-buku koleksi pribadi. Mereka antara lain M. Hatta Rafsanjani dan Bin Haryati dari jurusan Statistika, serta Jalil Irfanartiko dari Teknik Perkapalan 2008.
Hingga minggu kedua bulan Desember terkumpul sekitar 257 buku. Kategori buku-buku tersebut sangat bervariasi. Ada buku-buku motivasional Rhenald Kasali, biografi tokoh, hingga pengetahuan umum.
Selanjutnya, Pustaka Merah Putih pun cepat berkembang melalui Facebook. Selain karena mudah menjangkau berbagai kalangan mahasiswa, juga karena mudah untuk melakukan update info setiap harinya. Launching resmi perpustakaan ini bakal dilaksanakan Jumat (6/1).
Langkah Awal Menyuburkan Minat Baca
Sistem operasi perpustakaan online ini cukup simpel, tapi unik. Seluruh buku yang ditawarkan diberi kode sesuai dengan inisial nama pemilik buku. Misalnya, buku milik Muhlas diawali dengan kode M.
Meskipun terhimpun di bawah satu grup, tetapi buku-buku tersebut tetap dipegang oleh masing-masing pemilik. Nantinya, buku tersebut akan diantarkan langsung ke tempat para peminjam. Katalog buku dapat diakses online.
Peminjaman buku juga seluruhnya gratis. Namun ada beberapa peraturan yang memang perlu diperhatikan. Antara lain bahwa buku dapat dipinjam selama maksimal tujuh hari, akan tetapi ini bisa diperpanjang. Tentunya, kalau terlambat mengembalikan, ada denda yang dikenakan. Yaitu sebesar seribu rupiah per hari untuk setiap buku.
Muhlas dan kawan-kawannya punya istilah sendiri bagi para peminjam buku di perpustakaan mereka, yaitu Sobat Pustaka. Melalui penggunaan nama khusus ini, diharapkan pembaca dapat merasa lebih akrab dan nyaman dengan Pustaka Merah Putih.
Muhlas menganggap apa yang digagasnya masih merupakan langkah awal yang akan terus berkembang untuk memberi perubahan kepada mahasiswa ITS. Tak hanya untuk memberi variasi selama kuliah, tapi terutama juga untuk untuk memaksimalkan minat baca mahasiswa.
Menurutnya, semua perubahan harus diawali sedini mungkin, meskipun dari hal-hal yang kecil. ”Diharapkan citra perpustakaan bisa menjadi lebih baik dan mampu menumbuhkembangkan budaya membaca di kalangan mahasiswa ITS,” papar mahasiswa berkacamata ini.(lik/lis)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung