Pasar satu ini bukan pasar biasa. Tidak ada kegiatan jual beli seperti pasar kebanyakan. Hanya stan-stan yang dibentuk seperti pasarlah yang menggambarkan pamer karya ini seperti pasar. Banyaknya pengunjung pun semakin membuat kegiatan ini layaknya pasar.

Apol Pribadi ST MT, dosen Sistem Fungsional Bisnis 1 mengatakan, banyak manfaat yang dapat diambil dari simulasi pasar ini. ”Selain mengenalkan langsung bentuk pasar seperti apa, namun juga melakukan upaya agar proses perkuliahan tidak menoton di dalam kelas saja,” kata dosen yang kerap dipanggil Apol ini. Apol juga menambahkan, teori seperti strategi pasar, pengembangan produk, promosi, struktur organisasi, dapat teraplikasikan secara nyata oleh para mahasiswa.

Apol pun merasa puas dengan kinerja yang dihasilkan oleh mahasiswanya. Pasalnya, para mahasiswa berhasil merealisasikan secara tajam proposal yang telah dibuat. Selain itu, inovasi yang dihasilkan dari bahan dasar kopi tersebut juga menarik dan kreatif.  

Produk-produk yang ditawarkan memang unik dan bervariasi. Mulai dari kerupuk rasa kopi, popcorn rasa kopi, sampai ice cream rasa kopi hadir di simulasi pasar ini. ”Tahun ini inovasi yang dihasilkan sangat bervariasi dan unik,” kata Shinta Octaviani sebagai asisten dosen untuk mata kuliah tersebut. Produk unik yang Shinta maksud termasuk lotion kulit yang berbahan tambahan kopi, serta pengharum ruangan bau kopi.

”Saya berharap agar para mahasiswa ini bisa mewujudkan produk inovasi mereka ke dalam bentuk sebenarnya agar bisa dilempar ke pasaran,” ungkap Apol ketika ditanyakan harapan kedepannya tentang kegiatan ini. ”Jangan sampai berhenti disini saja,” tambahnya lagi.

M Ginanjar Pradana sebagai pengunjung pasar mengatakan, dirinya sangat senang dengan kegiatan unjuk kreativitas semacam ini. ”Sangat senang jika kuliah seperti ini, selain bisa mengaplikasikan teori secara langsung, pelaksanaanya juga sangat menyenangkan,” tutur mahasiswa Sistem Informasi angkatan 2011 ini. (ais/fz)