Mengawali acara tersebut, Drs Darmono MSi, pustakawan Universitas Negeri Malang, menjabarkan tata cara menulis sebuah karya tulis ilmiah. ”Gunakanlah bahasa Indonesia ilmiah yang formal dan objektif,” jelasnya pada para peserta workshop.

Ia pun banyak memotivasi para pustakawan untuk gemar menulis. Menurut Darmono, menulis bukanlah hal yang sulit. ”Menulis itu segampang berbicara,” ujar ketua dewan redaksi jurnal Forum Kerjasama Perpustakaan Perguruan Tinggi (FKP2T) ini. Menurutnya, jika terbiasa berbicara, maka tak ada alasan untuk tidak bisa menulis.

Selain Darmono, pembicara lain dalam workshop ini adalah Edy S Mulyanta SSi MT, seorang penulis sekaligus Manager Operasional Penerbitan penerbit Andi Yogyakarta. Kali ini, Edy berkesempatan mengenalkan perangkat lunak InDesign pada para peserta seminar.

InDesign adalah sebuah perangkat lunak Desktop Publishing (DTP) yang diproduksi oleh Adobe System. Aplikasi ini dapat digunakan untuk membuat poster, brosur, bahkan majalah dan buku.

Dengan mengenalkan aplikasi ini pada para pustakawan, diharapkan dapat lebih memotivasi mereka untuk membuat sebuah karya tulis yang indah. ”Dengan mengggunakan software ini, publikasinya bisa lebih menarik,” ujar Edy.

”Cara penggunaannya cukup mudah, terutama jika banyak gambarnya,” tutur Edy. Ia pun menambahkan, fungsi InDesign hanya untuk menata, bukan mengetik. ‘Dijelaskannya, untuk mengetik, sebaiknya tetap menggunakan Microsoft Word.

Setelah menjelaskan garis besar cara penggunaan InDesign, para peserta workshop berkesempatan mempraktekkan secara langsung penggunaan perangkat lunak tersebut. Menggunakan laptop masing-masing, mereka pun mencoba aplikasi InDesign versi CS2.

”Saya senang mengikuti workshop ini. selain menambah wawasan, saya juga menambah banyak sahabat,” ucap Bambang Suroto, pustakawan Perpustakaan Akademi Angkatan Laut Surabaya. Lelaki yang memang gemar menulis ini pun mengaku lebih bersemangat untuk menulis. Sebab, ia menjadi lebih memahami metode yang digunakan dalam dunia kerjanya. (fen/esy)