Acara yang bertemakan Membangun Daya Saing Generasi Muda Melalui Sociopreneur yang Berbasis Inovasi Kewirausahaan dan Teknologi Tepat Guna, memamerkan berbagai produk inovatif  karya mahasiswa ITS dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sekitar Jawa Timur. Selain itu juga ditampilkan karya inovatif mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Selain acara Gelar Inovasi Produk Mahasiswa, diadakan pula seminar pada hari Sabtu (17/12) yang menghadirkan pembicara dari alumnus UGM, Galih dari Jogja Online Shop yang membahas tentang prospek bisnis online di kalangan pasar anak muda, serta Kresna Aditya yang membahas peran desain dalam konsep Teknopreneur.

Puncaknya  Minggu (18/12), penghargaan Brent diberikan kepada tiga bupati dan walikota di Jatim yang dianggap memiliki kualitas kepemimpinan entrepreneurial dibidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi berbasis lingkungan.

Semua itu dilatar belakangi oleh  refleksi dari negara-negara dengan Global Competitivness Index (GCI) dengan rangking tertinggi, seperti Singapore sebagai negara tetangga yang menempati ranking dua dunia GCI 2011. "Pencapaian yang tinggi dan membanggakan dari wakil negara Asia Tenggara tersebut dikarenakan bukan hanya peran bisnis entrepreneur-nya tetapi adanya kolaborasi yang kuat antara pengusaha yang mewakili bisnis entrepreneur dan aparatur pemerintah yang mewakili birokrasi entrepreneur," tegas ungkap Endang Sudarsih SE MSi, ketua Pelaksana KTT 2011.
 
Pengamatan tentang kondisi inilah yang membuat Tim Teknopreneur ITS untuk mendefinisikan Entrepreneurship Is Not Just  a Matter Of Business. "Entrepreneurship juga akan melingkupi sociopreneur, yaitu entrepreneur yang bergerak dalam bidang sosial pemberdayaan masyarakat," jelas Koordinator Mata Kuliah Pengantar Teknopreneur ITS itu.

Ia mengharapkan bahwa kegiatan ini mampu menjadi media untuk mewujudkan konsep Triple Helix kolaborasi ABG (Academic, Business, Goverment) di Indonesia.(qly/el)