Dalam rangkaian kegiatan Kaji Terap Technopreneur (KTT) 2011, ada sesuatu yang menjadi sorotan. Yaitu adanya pemberian penghargaan pada pelaku sistem kewirausahaan bertajuk BRENT. "Birokrasi Entrepeneur Award atau BRENT ini kami beranikan diri untuk melaksanakannya," ungkap Ir Arman Hakim Nasution  MEng.

Acara yang digagas oleh Tim Technopreneur ITS, Pemprov Jatim  dan Jawa Pos Institute Pro-Otonomi (JPIP) ini memulai inisiasi awal mereka dengan memberikan penghargaan kepada para birokrat di Jawa Timur. Yang dimulai dengan memberi penghargaan pada Bupati dan Walikota yang memiliki kualitas leadership entrepreneurial yang baik.

”Kualitas kepemimpinan birokrasi entrepreneurial ini merupakan faktor terpenting dalam menggerakan keberhasilan pembangunan daerah, yakni sebesar 75 persen,” terang sekretaris KTT 2011 ini, sembari menyebutkan hasil reportasi JPIP tersebut.

Ditambah lagi dengan hasil penelitian Global Monitoring Entrepreneurship (GME), yang menyatakan jumlah formal bisnis enterpeneurship di Indonesia belum beranjak dari angka 0,18 persen. Hal tersebutlah yang kiranya mengawali langkah tim Technopreneur ITS untuk menginisiasi BRENT ini.

”Yang menjadi topik diskusi kita sebenarnya bukan angka 0.18 peresen tersebut,” tegas Arman. Akan tetapi, Arman melanjutkan, esensi dari pendefinisian klaster entrepreneur tersebut. Terkait apakah Indonesia hanya akan menggunakan definisi bisnis entrepreneur sebagai faktor kemajuan daya saing ekonomi bangsa.

Sejauh ini, BRENT telah diberikan di tiga wilayah di Jawa Timur. "Dari 38 kabupaten atau kota di Jatim, akhirnya terpilih Kabupaten Jombang, Kabupaten Gresik, dan Kota Madiun,” tutur Arman. Kabupaten Jombang dalam aspek kesehatan, Kabupaten Gresik dalam aspek Pendidikan dan Kota Madiun dalam aspek ekonomi yang berbasis lingkungan.

Arman berharap, di tahun mendatang BRENT bisa memperluas kajiannya hingga menjadi agenda nasional. Sehingga mampu menjadi sarana yang  menginspirasi spirit para birokrat dalam reinventing pelayanan dan pengembangan potensi masyarakat yang berbasis entreperenurship nasional.

Agar kelak BRENT bisa menjadi tonggak awal bagi kerjasama antar bisnis entrepreneur,  akademik entrepreneur dan birokrasi entrepreneur. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia. (qly/fz)