Goes to PKM GT 2011 diselenggarakan pada Minggu (18/12). Kegiatan ini terbagi menjadi dua gelombang. Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Teknologi Kelautan (FTK), dan Fakultas Teknologi Informasi (FTIF) tergabung dalam gelombang pertama. Sedangkan mahasiswa Fakultas Teknologi Industri dan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) tergabung pada gelombang ke-dua.
Keduanya berlangsung di hari yang sama di Gedung SCC lantai tiga. Gelombang pertama berlangsung pada pukul 07.30 sampai pukul 11.30 dan gelombang ke-dua berlangsung pada pukul 13.00 sampai pukul 16.00.
Menurut M Fajrul Hakim, Direktur Jenderal Keilmiahan Kementrian Ristek BEM ITS, acara ini diselenggarkan sebagai satu dari beberapa upaya Kementerian Ristek BEM ITS untuk menjadikan ITS sebagai juara umum PIMNAS XXV. Sebelum mencapai target tersebut, Kementerian Ristek BEM ITS pun menargetkan terkumpulnya minimal 1000 PKM GT dari seluruh mahasiswa ITS.
”Harapannya, kita bisa mendapatkan ide-ide futuristik yang menjadi standar PIMNAS, karena selama ini kebanyakan PKM adalah proposal praktis,” ujar Fajrul yang juga sebagai Ketua Panitia Goes to PKM GT 2011. Kegiatan ini telah diselenggarakan setiap tahun. Selain berupaya memenuhi target-target tersebut, kegiatan ini juga sebagai bentuk ajakan kepada mahasiswa ITS agar bisa menjadi juara umum PIMNAS. Agar merata, minimal 25 orang dari setiap jurusan ikut serta dalam kegiatan ini.
Beberapa kegiatan yang mengisi Goes to PKM GT 2011 kali ini adalah ceramah, diskusi, serta simulasi presentasi PKM GT oleh juara PKM GT di tahun-tahun sebelumnya. Sebuah video motivasi untuk kreatifiats pun diselipkan oleh Dr Dra Ismaini Zain MSi, salah satu pembicara pada bagian topik strategi lolos PIMNAS.
”Kalau kita kreatif, kadangkala dianggap aneh oleh orang lain. Tapi itu justru ide yang luar biasa,” Ismaini menambahkan motivasinya. Menurut Ismaini, kendala mahasiswa dalam memunculkan kreatifitasnya adalah ketakutan mereka untuk tampil beda dengan yang lainnya. Ismaini pun menekankan bahwa suatu ide termasuk PKM GT jika ide tersebut bisa menyelesaikan suatu persoalan yang belum bisa diselesaikan sekarang secara aktual dengan cara-cara yang sudah ada.
Di sisi lain, M Dhanar Such Rufi Fajri, Mahasiswa Teknik Sipil yang memperoleh emas pada PIMNAS XXIII mengaku optimis bahwa ITS mampu menjadi juara umum PIMNAS XXV. ”Ini tanggung jawab moral juga untuk meningkatkan prestasi, KM (Keluarga Mahasisa, Red) ITS merindukan juara satu,” komentar Dhanar yang mengisi simulai presentasi PKM GT pada gelombang pertama.
Tidak hanya itu, Drs M Zainul Asrori MSi, Achmad Ferdiansyah, dan Drs Bandung Arry S MIKomp pun turut sebagai pembicara dalam Goes to PKM GT 2011 kali ini. Selain strategi lolos PIMNAS, topik ceramah dan diskusi yang juga dibicarakan adalah penggalian ide skala PIMNAS. Baru di akhir diskusi, peserta diperlihatkan contoh presentasi PKM GT yang telah mengantongi gelar juara pada PIMNAS sebelumnya.
Beberapa manfaat dari kegiatan ini telah dirasakan oleh seorang peserta dari jurusan Sistem Informasi, Leonika Sari. ”Sebelumnya masih bingung tentang PKM GT, karena saya juga masih mahasiswa baru. Sekarang sudah mulai jelas dan optimis,” tutur mahasiswa angkatan 2011 ini usai mengikuti kegiatan.
Leonika yang sudah berbekal sebuah ide dalam Goes to PKM GT 2011 kali ini merasa terbantu dengan fasilitas acara semacam ini. Ia pun berharap ITS bisa mengumpulkan proposal PKM yang lebih banyak daripada sebelumnya. Walau begitu, Leonika menyarankan agar pelatihan semacam ini diselenggarakan secara intensif. Selain itu, ia juga berharap agar lebih banyak lagi mahasiswa ITS yang berpengalaman memperoleh juara PIMNAS untuk mengisi simulasi dalam Goes to PKM GT berikutnya.
Sementara itu, di bagian akhir diskusi Ismaini tak lupa berpesan kepada para peserta. ”Ambil tiket PIMNAS dengan cara menulis PKM GT sebaik mungkin. Dan sampai bertemu di PIMNAS XXV di Jogjakarta,” tutup Ismaini sembari tersenyum. (set)