ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
17 Desember 2011, 17:12

Sukses Pertahankan Tradisi Juara KJI-KBGI

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Secara khusus, ada dua tim yang diturunkan jurusan Teknik Sipil ITS untuk unjuk gigi pada KJI-KBGI tahun ini. Wahyu Candra Prasetya, Rahmad Putra Juniazhar, Reza Arfany, dan Dika Aristia Prabowo dipercaya untuk menggawangi tim KJI. Sedangkan Chairul Aprianto, Aan Sulistiyatno, kembali bersama Wahyu Candra Prasetya diturunkan untuk bergerilya di KBGI.

Beradu dengan banyak tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, tentu bukan hal yang mudah. Namun berbekal tekad mempertahankan tradisi juara, kedua tim akhirnya berhasil meraih juara pertama untuk KJI dan juara ketiga untuk KBGI. ”Sangat senang tahun ini kita bisa menang KJI dan KBGI lagi,” ujar Wahyu.

Pada KJI yang diselenggarakan di Universitas Indonesia, Wahyu mengaku, timnya memang menargetkan posisi juara pertama. Tak heran, keempat mahasiswa ini pun telah mempersiapkan diri untuk unggul di beberapa kategori penilaian yang akan dikompetisikan dalam KJI.

”Dari awal kami mempersiapkan untuk unggul di kategori kekokohan, K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), dan kinerja struktur,” papar Wahyu menjelaskan. Alhasil, mereka pun mampu menjadi yang terbaik untuk ketiga kategori tersebut.

Reza yang juga memperkuat tim KJI menerangkan, terdapat perbedaan ketentuan KJI tahun ini dari tahun sebelumnya yang tak mudah untuk ditaklukkan. Tahun ini, jembatan yang dibuat tidak diperbolehkan menggunakan sambungan baja. ”Itu yang membuat sulit, karena lendutan jembatan menjadi semakin besar,” ungkap Reza.

Namun, penggunaan metode cantilever secara penuh diakui sebagai kelebihan dari tim Teknik Sipil ITS pada KJI kali ini. Sebelum berangkat lomba pun, jembatan sudah diuji terlebih dahulu di laboratorium struktur. "Ketika kontes, lendutan jembatan kami yang paling kecil, jurinya sempat nggak percaya,” tutur Wahyu lagi sembari tersenyum.

Sementara untuk KBGI, tim dari Teknik Sipil ITS harus berpuas diri dengan posisi ketiga. Tahun ini mereka kembali mengikutsertakan bangunan yang mereka beri nama Joglo Bumi Minatani. ”Berbeda dari sebelumnya, kami melakukan renovasi interior,” jelas Aan, salah satu anggota Tim KBGI.

Meski belum meraih posisi pertama, perjuangan tim dalam KBGI juga tak dapat diremehkan. Sebelumnya, proposal rancangan bangunan gedung yang mereka kirimkan berhasil menduduki peringkat teratas.

Regenerasi
Selain sejumlah nama yang tergabung dalam tim KJI dan KBGI, rupanya kemenangan ini juga melibatkan banyak mahasiswa jurusan Teknik Sipil yang lain. ”Dari awal sampai proses pembuatan kami melibatkan sekitar 30 mahasiswa dari angkatan 2010,” ujar Wahyu.

Lebih lanjut Wahyu menjelaskan, hal itu dilakukan untuk mempersiapkan kader-kader guna mempertahankan prestasi ITS di KJI-KBGI. ”Kami ingin teman-teman mahasiswa 2010 dapat mempertahankan prestasi ini,” ungkap mahasiswa angkatan 2008 tersebut. Keterlibatan ini, dijelaskannya, menjadi bentuk pembelajaran awal.

Mulai dari awal hingga proses pembuatan, sejumlah mahasiswa angkatan 2010 memang telah diberi kepercayaan untuk ikut ambil bagian. Misalnya saja, persiapan alat-alat. Hal ini telah dipercayakan sepenuhnya kepada mereka. Harapannya, mahasiswa angkatan 2010 dapat belajar dan siap meneruskan perjuangan Teknik Sipil ITS pada KJI-KBGI tahun depan.

”Kami berharap tahun depan tropi juara umum KJI-KBGI bisa dibawa pulang ITS,” kata Wahyu optimis. Ia juga berpesan agar prestasi ini tetap dipertahankan, sekalipun mempertahankan sejatinya tidak lebih mudah dari saat meraihnya. (ald/esy)

Berita Terkait