Pembangunan berkelanjutan kini telah menjadi wacana global yang menuntut dunia konstruksi untuk lebih ramah lingkungan. Umumnya, dunia konstruksi berkaitan erat dengan ekologi yang terbengkalai. Sebenarnya, hal ini turut mempengaruhi keberlanjutan pengembangan konstruksi untuk masa depan.
Atas dasar tersebut, pemerintah membuat agenda terkait konstruksi berkelanjutan. Seminar hari itu bertujuan untuk mempermudah sosialisasi dan pengembangan agenda pemerintah tersebut. Enam pemateri diundang untuk membahasnya bersama.
Salah satunya adalah Dewi Chomistiana ST MT. Dewi adalah Kepala Pusat Pembinaan Penyelenggaraan Konstruksi dari Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian PU. Ia berbicara mengenai Agenda Konstruksi Berkelanjutan Indonesia.
Dewi menerangkan bahwa konsep berkelanjutan (sustainability) merupakan paduan yang seimbang antara sisi sosiologi, ekonomi dan ekologi. "Prinsip-prinsip pengembangan berkelanjutan tersebut diaplikasikan ke dalam industri konstruksi," paparnya.
Dari Kementrian PU turut hadir Theresia Sri Mulyatini Respati, Direktur Pengembangan Pemukiman. Menurut Theresia, perencanaan kawasan harus dikaitkan dengan strategi pengembangan perkotaan yang lebih makro. Hal ini dilakukan agar perencanaan baru tersebut tidak bertentangan dengan tinjauan yang lebih luas yang telah dilakukan oleh pemerintah, seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Beberapa pembicara lain termasuk Direktur Green Building Council Indonesia (GBCI) Ir Rana Yusuf Nasir. Ia mencoba meyakinkan para peserta seminar bahwa going green atau kehidupan ramah lingkungan bukan sekadar teknologi, teknik maupun tren. "Akan tetapi sebuah perubahan cara pandang, sikap, pola kehidupan serta budaya,” tuturnya.
Bahkan dalam pembangunan infrastruktur, ada beberapa aspek lingkungan yang perlu diperhatikan. Hal ini dibahas oleh dua pembicara dari FTSP ITS sendiri, yaitu Prof Ir Johan Silas serta Ir Hitapriya Suprayitno MEng. Aspek-aspek tersebut mencakup kadar polusi memenuhi syarat, tidak merusak lingkungan, hijau, hemat bahan baku dan hemat energi.
Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA turut mendukung kepedulian terhadap ekologi dalam dunia pembangunan tersebut. "Dengan adanya seminar ini, semoga dapat mempercepat realisasi dari agenda pemerintah tersebut," pungkasnya.(fin/lis)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung