Desa Binaan sudah menjadi program PENS sejak tahun lalu. Namun baru kali ini program Desa Binaan diselenggarakan di Desa Konangan, Kecamatan Glagah, Lamongan. Program PENS kali ini bertujuan untuk medeklarasikan pengabdian mahasiswa dalam bentuk  nyata.

Desa Konangan menjadi tempat yang dipilih sebagai sasaran Desa Binaan karena setelah dilakukan survei, warga Desa Konangan dinilai masih mengalami keterbatasan wawasan dan pengetahuan. ”Para warganya masih polos, Kepala Desanya bahkan belum bisa berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia bisanya menggunakan Bahasa Jawa halus,” ungkap Rizky Mahesa Putra, penanggung jawab kegiatan Desa Binaan.

Pihak panitia Desa Binaan dari BEM PENS sendiri telah menyiapkan berbagai kegiatan yang bertema edukasi untuk para warga Desa Konangan. Antusiasme warga  juga begitu terasa, ini dibuktikan dengan partisipasi seluruh warga dari semua kalangan, mulai dari siswa SD hingga dewasa.

Rangkaian kegiatan Desa Binaan dimulai dengan pembukaan yang dihadiri oleh perangkat warga. Seperti tradisi orang Indonesia, acara itu pun tak lepas dari acara tumpengan sebagai rasa syukur dari kedua belah pihak.

PENS menyumbangkan dua unit komputer dan membentuk perpustakaan mini. Dua unit komputer yang disumbangkan telah dilengkapi dengan software untuk database kependudukan, sehingga komputer tersebut dapat digunakan dan diharapkan dapat mempermudah pekerjaan sekretaris desa. Untuk itu, dua komputer yang ada sengaja diletakkan di kantor Balai Desa setempat.

Selain sumbangan dalam bentuk benda, pada hari kedua diadakan berbagai sosialisasi dan pelatihan untuk warga. Sosialisasi dan pelatihan diberikan langsung oleh tiga Himpunan Mahasiswa (Hima) dari PENS. Pelatihan yang diberikan terdiri dari pelatihan konversi energi yang merubah arus DC menjadi AC menggunakan aki bekas yang diberikan oleh Hima Elektronika, Pelatihan Microsoft Office yang diberikan oleh Hima Teknik Informatika, serta sosialisasi bahaya demam berdarah yang diberikan oleh Hima Elektro Industri.

Dengan diadakannya program Desa Binaan ini, diharapkan warga Desa Konangan dapat merasakan manfaatnya secara langsung. Untuk itu, PENS melalui BEM PENS juga akan melakukan survei setelah kegiatan. ”Tanggal 24 Desember nanti, kami akan megadakan follow up terhadap pelatihan kemarin, kami ingin membuktikan apakah pelatihan yang kami berikan telah dipraktekkan oleh para warga,” terang Rizky Mahesa Putra , mahasiswa Mekatronika PENS angkatan 2010 ini. (erm/rik)