ITS News

Minggu, 21 Desember 2025
11 Desember 2011, 19:12

Oprec BEM ITS, Targetkan 200 Staf Baru

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ditemui disela-sela kesibukan oprec, Imron Gozali menjelaskan jika oprec kali ini mengusung konsep paperless. Sebab, segala persyaratan pendaftaran meliputi scan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), transkrip Indeks Prestasi (IP) dan foto formal dikirimkan melalui email.

Konsep konvensional memang segaja tidak digunakan. Menurutnya, hal ini bisa menjadi langkah awal agar mahasiswa ITS lebih melek Informasi Teknologi (IT) yang telah berkembang. "Impian saya, ICT (Information Communications and Technology, red) menjadi budaya bagi mahasiswa," lanjut Imron.

Meski begitu, ternyata tidak semua persyaratan dapat dikirim dengan email. Hal ini berlaku untuk persyaratan sakral seperi surat rekomendasi jurusan. "Hal-hal yang menyangkut filosofi dasar masih tetap dihargai," terang mahasiswa Teknik Kimia ini.

Di samping itu, konsep ini juga dilaksanakan dalam rangka mendukung program eco campus yang tengah gencar digalakkan ITS. Penggunaan email secara otomatis akan mengurangi penggunaan kertas.

Sama seperti oprec sejenis, ada dua tahapan yang harus dilalui setiap mahasiswa yang mendaftar. Pertama adalah tahap administrasi seperti yang tengah berlangsung. Lebih lanjut, Imron menuturkan, oprec BEM ITS kali ini menargetkan sebanyak 300 pendaftar. Sedangkan jumlah staf yang akan diambil sebanyak 200 mahasiswa. Jumlah ini diperoleh berdasarkan asumsi setiap kementerian akan mendapatkan 20 staf baru.

Jika usai melewati tahap tersebut, mereka yang terpilih akan mengikuti pra rapat kerja (raker) selama seminggu. "Pra raker ini akan membahas program kerja (proker) yang akan dilaksanakan selama kepengurusan," ungkap mahasiswa asli Batu ini. Tahun ini, Imron berupaya untuk menghapuskan budaya staf yang hanya menjalankan proker.

Berbagai Isu Beredar

Mundurnya oprec ini tentu saja mengakibatkan banyak isu menyerang BEM ITS. Salah satunya, adalah isu BEM ITS akan kekurangan kader yang berkualitas. Pasalnya, banyak selentingan yang menyebutkan jika kader berkualitas telah masuk himpunan dan BEM Fakultas.

Imron sendiri tidak terlalu menanggapi serius selentingan tersebut. Menurutnya, kader berkualitas tidak selalu dinilai dari organisasi yang diikuti. "Masih banyak yang menunggu oprec BEM, kok," ujar mahasiswa angkatan 2008 ini.

Pihaknya juga telah menyusun beberapa strategi untuk mensukseskan oprec. Salah satunya adalah mengadakan Open Discussion. Hal ini bertujuan agar para pendaftar tidak salah pilih kementerian. "Kita terbuka kalau jurusan menginginkan adanya diskusi," pungkas Imron. (ran/esy)

Berita Terkait