Program besutan Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (Himatekk) ini banyak melibatkan mahasiswa baru (maba) sebagai peserta. Meski dilakukan di hari libur, 60 maba mengikuti pelatihan ini dengan antusias. Sebenarnya, pelatihan ini terbuka untuk semua angkatan. Hanya saja, karena kesibukan masing-masing banyak angkatan 2011 yang mengikuti.
Karinda Quarta, ketua panitia DEBT, mengungkapkan bahwa acara ini memang bertujuan untuk mengembangkan jiwa entrepereneur di kalangan mahasiswa Tekkim. Selain itu, diharapkan pelatihan ini dapat membentuk pola pikir mahasiswa dari job seeker menjadi job creator. "Kami juga mempersiapkan duta Tekkim untuk lomba bisnis plan, utamanya Program Wirausaha Mahasiswa (PMW)," terangnya.
Dalam pelatihan yang dikemas dalam dua hari ini, peserta mendapatkan pengetahuan mengenai entrepreneur dan bisnis plan langsung dari pakarnya. Selain itu, peserta juga diberi pengarahan terkait cara menulis proposal bisnis plan sebagai langkah mengikuti event.
Kali ini, Himatekk menghadirkan empat pembicara. Pertama adalah Ahmed Tessario, pemenang E-Idea Competition 2011 British Council. Di awal materinya, para peserta disuguhkan video mengenai keberhasilan Green Flame sebagai produk inovasinya. Dalam kesempatan ini, pria yang kerap disapa Tessar, banyak memberikan motivasi kepada para peserta untuk menjadi entrepreneur.
Tak lupa, Ia juga menegaskan bahwa entrepreneur itu berbeda dengan pedagang. "Orientasi pedagang hanya menjual. Sementara, entrepreneur harus dapat membuat, menjual dan mengembangkan," ungkap alumni Tekkim angkatan 2006 ini.
Lailatul Saadah sebagai pembicara kedua, merupakan salah satu anggota tim Krawu Burger yang tengah meroket saat ini. Ella, sapaan akrabnya, banyak memberikan pengalaman di bidang entrepreneur kepada para peserta. Sementara itu, Arief Anwar Shodiq yang didaulat sebagai pembicara ketiga memberikan pengetahuan mengenai perencanaan bisnis kepada para peserta.
Selanjutnya, Aditya Ardiyan hadir sebagai pembicara keempat turut menyampaikan teknik presentasi. Dalam uraiannya, salah satu anggota tim Sate Bathik ini, mengungkapkan bahwa pada intinya bisnis plan sama dengan karya tulis. "Presentasi menjadi salah satu faktor penentu," lanjut mahasiswa Teknik Fisika ini.
Sementara itu, untuk hari kedua, Karin menjelaskan bahwa peserta akan mendapat kesempatan untuk melakukan simulasi presentasi. Sebelumnya, peserta telah dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok berisi empat orang. Layaknya kompetisi, para peserta akan mempresentasikan karyanya.
Sama seperti bentuk pelatihan lain, DEBT ini juga mengikat pesertanya dengan Kegiatan Pasca Pelatihan (KPP). Ada dua bentuk KPP yang diberikan. Pertama adalah setiap kelompok wajib dan berhak mengikuti pembimbingan secara kontinu dengan kakak pendamping yang telah disiapkan. Sedang KPP kedua, peserta juga wajib mengirimkan satu karyanya ke ajang bisnis plan seperti PMW. "Ini memang bentuk persiapan menjelang PMW April nanti," pungkas mahasiswa angkatan 2010 ini. (ran/esy)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan