ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
09 Desember 2011, 21:12

Tingkatkan Cetak Technopreneur Muda, ITS Gandeng BPPT

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Acara bertajuk Diskusi Rencana Kegiatan Entrepreneur ITS dengan Balai Inkubator dan Teknologi BPPT secara khusus dibuka oleh Pembantu Rektor IV ITS, Prof Dr Darminto MSc. Pria yang kini juga menjabat sebagai ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS ini berkesempatan untuk memberi sambutan pembuka.

"Kita harus berani jadi job creator, jangan cuma jadi job seeker," ujar Darminto dalam sambutannya. Ia mengaku prihatin prihatin pada kurangnya kesadaran mahasiswa untuk menjadi job creator. Padahal menurut dosen jurusan Fisika ini, mahasiswa seharusnya bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat.

Selain Darminto, hadir pula Dr Bambang S Pujantiyo selaku Kepala Balai Inkubator Teknologi BPPT. Dalam presentasinya Bambang memaparkan bahwa ada perbedaan yang cukup mendasar antara sistem pendidikan Indonesia dan dunia industri.

Menurutnya, diperlukan suatu intermediator yang berfungsi sebagai intermediasi bisnis dan teknologi serta suatu proses inkubasi. "Proses inkubasi ini yang akan mempersiapkan para mahasiswa untuk menghadapi dunia industri yang sesungguhnya. Dan inilah yang akan kita garap bersama ITS," ungkapnya bersemangat.

Dalam proses inkubasi ini seorang mahasiswa akan di latih dengan berbagai macam training, motivasi, pendampingan serta disediakan aksesibilitas. Harapannya, setelah keluar dari proses inkubasi ini mahasiswa akan mampu menjalankan usahanya dengan baik.

Namun demikian, Bambang mengungkapkan bahwa untuk mengikuti proses inkubasi ini, mahasiswa harus terlebih dahulu mempunyai ide usaha sendiri. "Kami percaya bahwa mahasiswa mempunyai banyak ide kreatif untuk bisnis, jadi kami tidak membantu mereka menemukan ide," akunya.

Lebih lanjut Bambang bahkan mengusulkan agar mata kuliah technopreneurship dibuat sebanyak enam Satuan Kredit Semester (SKS). Enam SKS tersebut dibagi menjadi tiga SKS untuk teori, dan tiga SKS untuk praktikum. Menurut pria kelahiran Semarang ini, jumlah SKS itu sudah mencukupi mengingat pentingnya kewirausahaan bagi suatu negara.

Tak ragu-ragu Bambang menyatakan kesediannya untuk membantu ITS dalam memfasilitasi program-program pengembangan kewirausahaan. "Kami bersedia membantu ITS dalam mengadakan pembinaan-pembinaan kewirausahaan," katanya.

Bambang berharap kerjasama ini dapat berjalan dengan baik hingga dua tahun kedepan. Ia pun optimis kerjasama ini dapat membawa kemanfaatan yang besar bagi kedua belah pihak. "Semoga dengan kerjasama ini kita dapat menghasilkan banyak technopreneur muda dari ITS," pungkas Bambang. (ram/fz)

Berita Terkait