Sebagai perguruan tinggi yang turut menyalurkan beasiswa bidik misi, ITS merasa perlu memberikan sosialisasi terkait dengan prosedur dan berbagai persyaratan program beasiswa berskala nasional tersebut.

Secara khusus, acara ini menghadirkan Prof Drs Nur Iriawan MIKom PhD, ketua pelaksana program Bidik Misi Nasional. Dalam pembukaan sosialisasinya, lelaki yang kerap disapa Nur ini memberikan fakta-fakta ironi pendidikan saat ini. Tentang berbagai keterkaitan pendidikan dengan pertumbuhan serta pemerataan ekonomi.

Menurutnya, banyaknya waktu yang dihabiskan di bangku sekolah rata-rata memiliki korelasi positif yang  tinggi dengan nilai PDB per Kapita. "Semakin lama seseorang sekolah, maka semakin tinggilah pendapatannya," tuturnya menegaskan. Nur pun menyertakan penjelaskan kuat yang mendukung statement-nya tersebut. Terkait besaranya pendapatan penduduk dikaitkan dengan tingkat pendidikannya.

Nur yang juga Pembantu Rektor III ITS ini pun menjelaskan apa yang dimaksud dengan beasiswa Bidik Misi. Seperti mekanisme perekrutan, serta siapa saja yang boleh mengikutinya. Juga dijelaskan tahap-tahap pendaftarannya, dengan sistem online.

"Agar calon mahasiswa tidak perlu bersusah payah datang ke universitas yang ia inginkan untuk mengirimkan berkas hardcopy," tukasnya menjawab mengapa diadakan sistem pendaftran secara online.

Tak hanya itu, dalam pembicaraannya juga disinggung bahwa dengan banyaknya masyarakat kurang mampu yang masuk ke jenjang pendidikan tinggi, akan membawa dampak peningkatan kemampuan kapasitas pengetahuan dan kesempatan untuk memperoleh lapangan kerja yang lebih baik. Atau bahkan bisa menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat disekitarnya.

"Tidak hanya menyelesaikan masalah kemiskinan struktural, tapi juga dapat mengangkat derajat dan martabat keluarga kurang mampu," ujar Nur matang.

Di akhir acara, para peserta diberikan sajian sebuah motivasi yang berisi ilustrasi atas seorang mahasiswa penerima Bidik Misi yang terus memiliki harapan. "Agar harapan itu terwujud, kita para pengabdi bangsalah yang harus memperjuangkannya," tuturnya disambut tepukan meriah dari peserta.

Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) ITS, Drs Mukayat mengharapkan berbagai perkembangan terhadap penjaringan calon mahasiswa Bidik Misi. "Penerima nantinya bisa tepat sasaran dan tepat tujuan," tuturnya sambil tersenyum. (fin/fz)