ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
16 November 2011, 17:11

Peserta Chem-e-Car Persiapkan Bahan Sebelum Race

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sejak pagi, peserta telah bersiap dengan peralatannya. Sesaat setelah acara dimulai, para peserta  dengan cekatan melaksanakan tugas mereka. Peralatan keselamatan pun lengkap dikenakan, mulai dari jas laboratorium, masker, sarung tangan hingga googles (kaca mata).

Masing-masing tim pun melakukan tindakan yang berbeda. Sebagian lain menimbang, sebagian lagi sibuk dengan peralatan gelasnya untuk mengencerkan larutan. Keseluruhan tindakan tersebut memang bergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan.

Hardiyanto Dwi M, selaku Tim Teknis menjelaskan jika secara umum konsep bahan bakar yang digunakan hampir sama yaitu menggunakan elektrolisis. Tetapi jenis bahan yang digunakan berbeda antara satu tim dengan yang lain. Tim Ganecar dari Institut Teknologi Bandung (ITB) misalnya yang menggunakan KOH sebagai larutan elektrolit. Sementara, tim ChemStrom, dari ITS menggunakan larutan garam sebagai larutan elektrolitnya.

Pada persiapan bahan ini, masing-masing tim hanya memiliki waktu tiga jam untuk membuat larutan. Waktu yang panjang tersebut juga sekaligus digunakan untuk menguji jalannya mobil. "Nantinya, larutan yang dibuat harus juga cukup untuk dua kali race, esok pagi," lanjut Hardi.

Bagi beberapa tim, tiga jam bukanlah waktu yang cukup untuk mempersiapkan keseluruhan mobil. Seperti yang terjadi pada tim Ganecar. Selain harus mempersiapkan larutan, tim dari ITB tersebut juga harus membenahi mobilnya. Pasalnya, terjadi kebocoran pada penampung.

Beruntung masalah tersebut cukup dapat teratasi. "Tinggal memperbaiki lemnya saja," terang Hans Becker, salah satu anggota tim. Sementara itu, dari segi larutan Hans menjelaskan jika timnya tidak dapat membuat larutan dalam jumlah yang cukup banyak. Hal ini karena KOH yang digunakan untuk race harus dalam keadaan fresh.

Permasalahan juga terjadi pada tim Verme Energizer. Berbeda dengan tim ITB, tim dari Universitas Teknologi Petronas Malaysia ini bermasalah pada salah satu komponennya. "Komponen kami rusak. Sehingga harus mengganti," terang Pravin Chandra Segaran dengan logat Melayunya.

Pada kompetisi ini, aturan tegas diberlakukan untuk semua tim. Segala peralatan baik mobil dan larutan bahan bakar diharuskan ditinggal dalam bengkel. "Tujuannya, agar tidak terjadi penggantian komponen dan running test diluar Gedung Robotika," papar Hardi.

Meski persiapan bahan harus diikuti oleh semua tim, ternyata terdapat dua tim yang berhalangan. Keduanya adalah tim dari Universitas Indonesia (UI) dan Bassila. Hal ini karena mereka terlambat sampai di Surabaya. "Untuk hal ini kami masih toleransi. Tetapi tidak ada running test untuk mobil mereka," pungkas Hardi.

Usai persiapan bahan, acara pun masih belanjut. Peserta Chem-e-Car ini diajak pergi ke House of Sampoerna (HoS) dan mengikuti Heritage Tour. Hal ini dimaksudkan agar setiap peserta, utamanya dari luar negeri lebih mengenal Surabaya. (ran/el)

Berita Terkait