Dalam kesempatan tersebut Prof Dr Ing Ir Herman Sasongko, selaku Pembantu Rektor Bidang Akademik dan Penelitian menitipkan amanah kepada para Kajur terpilih. Dalam paparannya, Herman sempat menyinggung esensi pelantikan Kajur bertepatan dengan Idul Kurban. ”Makna kurban bagi Kajur itu mendahulukan urusan orang banyak,” terang Herman.
Berkaitan dengan Eco Campus, Herman mewacanakan kepada para Kajur mengenai agenda Gugur Gunung kedua yang akan dilaksanakan Jumat (9/12). Pelaksanaan kegiatan ini akan diserahkan kepada setiap jurusan. ”Pada hari itu, setiap jurusan wajib membenahi lingkungannya beserta seluruh civitas akademika jurusan,” ungkap Herman.
Lebih lanjut, Herman memaparkan jika dalam anggaran dana tahun depan akan dibentuk dana khusus untuk mendukung program Eco Campus. Ia menggambarkan bahwa rencananya, di gerbang masuk ITS akan ditanami pohon yang terarah dan menggambarkan ITS. Dalam pelaksanaannya, program ini akan dibantu oleh mahasiswa Arsitektur ITS.
Selain itu, Herman juga menargetkan penghijauan di area Gedung Nasdec yang selama ini dinilai cukup gersang. Sisa bibit pohon pada Gugur Gunung pertama diarahkan untuk ditanam di area tersebut. ”Rencananya, akan ditanami pohon jati kebon yang sesuai dengan kondisi tanahnya,” terang dosen Teknik Mesin ini.
Bagi ITS sendiri, program Eco Campus tidak hanya sekadar penghijauan kampus belaka. Menurut Herman, Eco Campus ini juga akan menjadi jalan masuk bagi ITS untuk memasuki dunia internasional. ITS akan lebih mudah masuk jika berbasis pada satu masalah yang menjadi isu dunia. ”Saat ini isu dunia yang sedang dibahas energi dan ekologi,” lanjutnya.
Ke depan, ITS menargetkan jika nantinya proses pemilihan jurusan berkinerja terbaik tidak hanya diukur dari kemampuan dan kinerja secara administrasi saja. Parameter ekologi akan menjadi salah satu faktor penentu. Selain itu, faktor penggunaan air dan listrik juga diperhitungkan.
Di akhir sesi Herman menceritakan jika icon ITS sebagai kampus ramah lingkungan sudah mulai dikenal. Salah satu buktinya pada 17 Agustus lalu, ITS didatangi oleh tiga orang pemuda kekar berambut pirang yang mengatasnamakan kelompok Macan Alas Gunung Arjuno.
Dalam pertemuan itu mereka menceritakan keberhasilan mereka dengan tim UKM Pecinta Lingkungan Hidup (PLH) Siklus dalam membalutkan bendera berukuran 77 m x 55 m di salah satu tebing di Gunung Arjuno. Menariknya, bendera tersebut dapat dilihat dari atas kota Batu, Malang.
Selain itu, secara tegas mereka menyatakan keinginannya untuk bergabung bersama ITS dalam melestarikan lingkungan. Tak tanggung-tanggung, target mereka adalah masyarakat dunia. Mereka pun memohon ijin agar dapat pergi mengibarkan bendera di gunung Fuji di Jepang bersama PLH Siklus.
Ajakan tersebut disambut baik oleh ITS. Herman pun turut mengusulkan pembuatan leaflet yang dapat dibagikan ke masyarakat dunia tentang peran ITS sebagai kampus yang turut berupaya menanggulangi isu dunia. ”ITS mendukung langkah mereka. Masalah dana, gampang dicari,” pungkasnya.(ran/lis)
Surabaya, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi meluncurkan
Surabaya, ITS News — Mewujudkan sinergi dengan pemerintah daerah, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyambut positif program Bantuan Biaya
Mojokerto, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui inovasi teknologi
Kampus ITS, ITS News — Guna mendukung gaya hidup sehat yang lebih intens, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi