Sekitar satu jam setelah dilaksanakannya ibadah shalat Idul Adha di Masjid Manarul Ilmi (MMI), acara penyembelihan hewan kurban dimulai. Bertempat di sekitar pelataran parkir Sekretariat JMMI ITS, para eksekutor penyembelih hewan qurban pun bersiap untuk memulai penyembelihan hewan qurban pertama.

Para relawan yang rata-rata berasal dari kalangan Tim Pembina Kerohanian Islam (TPKI), pengurus JMMI ITS, dan masyarakat sekitar  terlihat  antusias untuk ambil bagian dalam prosesi tahunan yang dilakukan sebagai wujud ketaqwaan umat muslim kepada Allah SWT ini.

Sepintas, suasana pagi itu memang terlihat biasa layaknya pelaksanaan penyembelihan hewan qurban di tempat-tempat lain, namun yang ada yang berbeda dengan pelaksanaan hewan kurban di MMI, yakni kedatangan dokter hewan dan para mahasiswi saat pelaksanaan penyembelihan hewan kurban berlangsung.

Mereka adalah para mahasiswi yang sedang melakukan pengamatan antomortem dan postmortem terhadap seluruh hewan kurban pada saat itu. ”Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi hewan qurban sebelum dan sesudah disembelih”, ungkap Wirdha, salah seorang mahasiswi semester lima Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair).

”Ini merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir kemungkinan buruk yang dapat terjadi, selain itu juga dalam rangka wujud penghargaan kita atas asas perikehewanan yang ada”, ujarnya dengan penuh semangat.

Menanggapi kedatangan mereka, Ketua umum JMMI ITS, Ikhsan Nugraha mengatakan, mereka memang sudah langganan menjadi partner panitia penyembelihan hewan qurban di ITS. ”Mereka biasanya datang kesini untuk melakukan pemeriksaan kepada hewan-hewan qurban,”  ucapnya.

Selain itu, Ikhsan mengatakan, dengan adanya partisipasi aktif dari pihak luar untuk memaksimalkan pelayanan kami terhadapa umat, kami sangat senang dapat bekerja sama dengan mereka. ”Setidaknya kami menjadi lebih yakin bahwasanya daging-daging hewan qurban yang telah kami bagikan ini adalah aman dan layak untuk dikonsumsi,” tutupnya. (m13/rik)