Tak tanggung-tanggung, pembicara yang sengaja didatangkan dalam seminar tersebut adalah tokoh dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Agus Hebi Biantoro. Dalam pemaparannya, Koordinator Operasional DKP ini menjelaskan tentang pentingnya kesadaran seseorang dalam produksi dan tindak lanjut dari sampah yang diproduksi.
Sebagai bentuk nyatanya, Hebi atas nama DKP menyumbangkan empat buah takakura atau tempat sampah penghasil pupuk kompos pada Himabits. Di depan peserta seminar yang hadir dari kalangan siswa SMP, SMA dan mahasiswa itu pula Hebi menekankan bahwa sudah bukan saatnya lagi menyalahkan orang lain maupun pemerintah tentang masalah sampah. Justru kesadaran dari setiap individu lebih penting.
Tak hanya pemaparan dari pihak pemerintah terkait, seminar tersebut juga mendatangkan tokoh dari UKM Pecinta Lingkungan Hidup Siklus, Nur Mazidatun Nikmah. Oleh Nur, peserta diajak langsung melakukan simulasi bagaimana membuat pupuk kompos dengan takakura yang diberikan oleh DKP sebelumnya.
Mula-mula dasar takakura diisi pupuk kompos yang sudah jadi. Baru kemudian di atas pupuk kompos ditumpuk dengan sampah organik rumah tangga seperti sampah sayuran. ”Takakura ini memang dirancang untuk sampah rumah tangga,” sambung Shela. Oleh karena itu, Himabits berencara empat buah takakura yang dihibahkan oleh DKP akan diletakkan di seputaran FMIPA dan Kantin Biologi ITS.
”Seminar ini merupakan bagian dari serangkaian acara Bioricycle. Selain seminar nanti juga ada lomba seputar lingkungan,” kata Shela Dessima, salah satu panitia kegiatan. Shela dan kawan-kawan berharap dengan adanya seminar ini, manfaatnya bisa langsung dirasakan dan diterapkan oleh lingkungan terdekat, seperti kampus ITS dan sekitarnya. Senada dengan Shela, para peserta seminar pun berpendapat bahwa penanganan masyarakat terhadap sampah dewasa ini masih konvensional dan masih perlu pencerdasan.
”Sampah memang terlihat sebagai masalah sepele, namun masalah sepele pun bisa menjadi besar,” komentar Andrea Wim Kurniawan, mahasiswa baru Jurusan Biologi. . Oleh karena itu menurut Andrea, untuk mengatasi masalah sampah ini pun harus dimulai oleh elemen terkecil yaitu diri sendiri. (fz/fi)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung