Pada tahun kepengurusan 2010-2011, anggota LM yang dipimpin oleh Galih M Fatian berjumlah 22 orang. Jumlah ini masih belum bisa dianggap mencukupi untuk mewakili suara mahasiswa ITS. Seharusnya, LM berisikan satu perwakilan mahasiswa dari tiap jurusan.
Dari jumlah itu pun, ternyata tak semuanya mampu berperan aktif. ”Dalam berbagai kegiatan yang kami lakukan, yang sanggup berperan aktif ternyata hanya 12-13 orang,” cerita Galih.
Meski begitu, track record LM tahun ini bisa dibilang cukup baik. Mereka berhasil menggiring terbentuknya tim ad hoc Mubes IV. Ini berujung pada diadakannya musyawarah besar seluruh anggota KM ITS yang sudah bertahun-tahun dinanti-nanti.
Pemilu Raya yang mereka koordinasikan pun telah usai dilaksanakan. Kini, lembaga ini tengah menunggu ketetapan mengenai para pengurus-pengurus berikutnya.
Namun tahun ini, para peminat LM justru menurun. Di awal masa Pemira, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat 19 orang pendaftar. Dalam masa kampanye, banyak dari pendaftar tersebut melanggar salah satu ketetapan Pemira. Yaitu kewajiban untuk melaksanakan kampanye secara tertulis.
Pelanggaran tersebut tidak ditindaklanjuti sanksinya oleh beberapa calon, yang akhirnya mengundurkan diri. Hingga menjelang pemilihan, tersisa 17 orang peminat. Akan tetapi, mereka hanya mewakili 14 distrik, separuh dari seluruh distrik yang ada di ITS. Karena adanya perwakilan rangkap tersebut, maka jumlah anggota LM paling maksimal yang bisa didapatkan untuk kepengurusan berikut ini adalah 15 orang.
Menurut mahasiswa Teknik Sipil ini, ada beberapa persoalan yang mempengaruhi kurangnya minat maupun tingkat kinerja anggota LM. Antara lain adalah kurangnya wawasan mahasiswa mengenai urusan legislasi.
”Selain itu, banyak jurusan yang hanya sekedar mengirim perwakilan untuk mengisi kuota LM,” tuturnya. Sehingga dalam prakteknya, tak semua anggota LM berhasil menjadi jaring aspirasi mahasiswa di jurusannya. Tentunya ini juga berpengaruh terhadap kelancaran berbagai kegiatan yang dikoordinasi LM.
Galih menyatakan lagi, bahwa kepengurusan LM yang baru memiliki peran penting dalam masa transisi. Yaitu masa pergantian dari pemerintahan model Mubes III menjadi model Mubes IV. Banyaknya perubahan yang dihasilkan tentunya memerlukan pengawasan yang tak bakal mudah.
Peningkatan profesionalitas para anggota juga akan sangat dibutuhkan. Terutama dalam mengiring Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS yang akan menjadi garda terdepan pelaksanaan hasil-hasil Mubes IV.
Akan tetapi, bukan berarti Galih dan kawan-kawannya tak memiliki strategi untuk perbaikan organisasi mereka. Segera setelah para anggota LM ditetapkan, mereka akan menjalani program team building, atau semacam ‘sekolah’ LM.
Penyelenggaranya, tak lain adalah para anggota LM lama. Selain itu, Galih dan timnya juga berjanji untuk tetap membina LM baru selama masa kepengurusannya. ”Dulu, hal semacam itu belum pernah dilaksanakan,” tutupnya. (lis/fi)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung