Sebanyak 15 bocah berusia enam sampai sepuluh tahun sejak pagi antri menunggu giliran untuk dikhitan. Tak sedikit dari mereka yang takut dan cenderung nervous ketika hendak memasuki ruang dokter. Ada yang teriak, ada juga yang sampai menangis karena ketakutan.
”Dari 15 yang terdaftar ada dua yang mengundurkan diri karena takut,” tutur penanggung jawab Medical Center, dr Triana Susita Sari. Hal ini Triana katakan wajar. Sebab kebanyakan dari mereka yang ikut khitanan massal ini belum siap dan bukan berasal dar keinginan pribadi.
Kegiatan khitan massal yang diselenggarakan oleh Medical Center ini merupakan puncak dari serangkaian acara Dies Natalis ITS ke-51 yang secara langsung berhubungan dengan sosial kemasyarakatan. Sehari sebelumnya Medical Center juga sempat mengadakan pengobatan gratis untuk masyarakat tidak mampu.
Di khitanan massal yang digelar dua tahun lalu, Medical Center menggunakan metode manual. Sementara di khitanan tahun ini, metode yang digunakan murni teknologi sinar laser atau cauter. ”Selain lebih cepat, metode laser ini juga menguntungkan pasien karena lukanya cepat kering,” tandas dokter satu ini.
Triana menambahkan, khusus untuk memperlancar kegiatan khitan massal, sengaja didatangkan dua dokter outsourcing. Yakni dari Universitas Airlanggsa dan Klinik USURA Surabaya. ”Jadi satu pasien khitan ditangani langsung oleh tiga dokter dan tiga paramedis,” tutur Triana menegaskan keseriusan Medical Center dalam melaksakan kegiatan khitanan massal. Selain itu, selama khitan massal dihelat, pelayanan Medical Center pun tetap buka sebagaimana hari-hari biasa.
Animo masyarakat Keputih menyambut kegiatan yang digelar Medical Center menurut Triana cukup tinggi. Terbukti dalam pengobatan gratis dan khitan massal banyak masyarakat yang berpatisipasi dan bahkan memang sengaja menunggu kegiatan-kegiatan seperti ini. ”Kebanyakan masyarakat malah sudah merencanakan putranya untuk khitan di usia berapa, dan nanti akan dikhitankan di acara khitan massal ITS,” terang Triana.
Oleh sebab itu, dokter ini berharap agar kegiatan khitan massal maupun pengobatan gratis bagi masyarakat kampus ITS secara rutin terlaksana. Triana juga sangat bersyukur karena khitan massal ini sudah dimasukkan dalam serangkaian Dies Natalis ITS ke-51.
Tak cukup sampai di situ, bulan Desember nanti Medical Center bersama salah satu rumah sakit di Surabaya akan menggelar seminar tentang diabeter militus yang bertema Deteksi Dini dan Penanganan Diabetes Militus. ”Kami berharap kegiatan-kegiatan yang dihelat Medical Center untuk masyarakat ini bisa bermanfaat,” pungkas Triana. (fz/fi)
Kampus ITS, ITS News — Isu aksesibilitas dan layanan disabilitas kini tengah telah menjadi perhatian serius di berbagai perguruan tinggi.
Kediri, ITS News — Startup StrokeGuard yang didirikan oleh mahasiswa Jurusan Inovasi Digital Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjalin
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan bangga dapat berpartisipasi dalam ekspedisi ilmiah internasional “OceanX –
Bangkalan, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya untuk mendorong pengembangan dan kemandirian ekonomi pondok pesantren.