Menurut Ir Muchammad Husni MKom, ketua panitia acara tersebut, Gemastik telah digelar sejak tahun 2008 bertempat di Institut Teknologi (IT) Telkom Bandung. Pun begitu dengan Gemastik kedua yang digelar tahun 2009.

"Tahun kemarin di ITS, sekarang di ITS lagi," tutur Husni. Hal tersebut memang sesuai dengan kebijakan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) yang menyarankan setiap PT menyelenggarakan Gemastik sebanyak dua kali.

Dengan slogan Berkarya dan Berinovasi, ajang penyaluran kreativitas mahasiswa bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ini telah melakukan penyisihan via online mulai (2/5) hingga (18/9) lalu melalui website Gemastik. Tak kurang 5258 mahasiswa dari 115 perguruan tinggi se-Indonesia telah mengikuti babak penyisihan.

"Jumlah ini meningkat dari tahun lalu," ungkap pria yang juga dipercaya sebagai ketua panitia pelaksana Gemastik tahun lalu. Ia menyebutkan, tahun lalu terdapat sekitar 4271 mahasiswa dari 97 PT yang turut mewarnai penyisihan Gemastik.

Untuk babak final yang akan digelar onsite di ITS, akan diikuti 394 mahasiswa dari 34 PT. Tujuh PT dari luar Jawa, sedangkan 27 lainnya didominasi PT dalam Jawa. "Ini menunjukkan spirit mengembangkan TIK semakin meningkat pesat," ujarnya bangga.

Selain antusiasme peserta meningkat, Gemastik IV juga diwarnai dengan sembilan jenis lomba menarik. Mulai dari lomba piranti cerdas, aplikasi, pengembangan game, penggalian data, pemrograman, keamanan jaringan, permainan bisnis, karya tulis TIK, sampai desain web. "Lomba desain web ini mampu menguji kemampuan mahasiswa dalam membangun situs web," tambah dosen jurusan Teknik Informatika tersebut.

Tak hanya itu, aneka acara pendukung juga telah dipersiapkan dengan matang. Diantaranya, seminar TIK, pameran hasil karya para finalis, dan sarasehan TIK yang akan menghadirkan wakil rektor untuk setiap PT yang lolos ke final.

Husni berharap, melalui Gemastik ini, dapat tercipta komunikasi yang efektif, baik secara online maupun onsite antar mahasiswa dan dosen, terutama di bidang TIK. "Semoga kita sadar untuk selalu mengembangkan TIK demi kemaslahatan masyarakat," harap Husni. (esy/fi)