Menulis karya tulis ilmiah sudah menjadi kebiasaan bagi Fariz. Sejak duduk di bangku SMU, mahasiswa Teknik Kimia ini memang sudah menempa dirinya dengan membiasakan untuk menuliskan setiap idenya ke dalam tulisan.
Kebiasaan itu berlanjut hingga ia menjadi mahasiswa ITS. Beberapa torehan prestasi telah diukirnya. Sebut saja dalam ajang bergengsi Pimnas 2010 lalu, Fariz bersama timnya berhasil meraih medali perak lewat Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)-nya yang bertajuk Budabun (Bunga dalam sabun). ”Semua orang bisa menulis, tinggal masalah kemauan dan kebiasaan,” kata mahasiswa asal Batu ini.
Kali ini, prestasi membanggakan kembali diukir Fariz. Lewat ajang Lomba Penulisan Penelitian Olahraga dan Desain Produk Industri yang digelar Kemenpora, Jumat (9/9) lalu, Fariz berhasil membawa pulang juara III tingkat nasional.
Sederhana, gagasan yang ia tawarkan dalam ajang tersebut adalah desain sky boat. Uniknya, sky boat ini dilengkapi dengan sistem pengubah air laut menjadi energi alternatif bahan bakar. Ia beri nama ide produk tersebut Sky Water Energyzing.
Konon, ide tersebut berawal dari pengalamannya melihat atlet sky boat yang terlempar dari ikatan kapal. Kapal tersebut sedang melaju kencang, tiba-tiba berhenti karena kehabisan bahan bakar. Oleh karena itu, Fariz berusaha memeras otak guna menemukan rekayasa teknologi yang bisa dimanfaatkan dari bahan sederhana dan berlimpah.
”Karena negeri kita termasuk negeri maritim, mengapa kita tidak memanfaatkan sumber laut saja,” tandas Fariz. Ia menjelaskan, dalam Sky Water Energyzing rancangannya, ia menambahkan alat sistem filter yang dilengkapi dengan dua reaktor, yaitu bar reactor, dan screen reactor. Alat ini juga dilengkapi dengan katalis Polymer Electrode Membran Cell (PFMC).
Reaktor tersebut berfungsi untuk meningkatkan pembakaran dan menjadikannya energi. Sedangkan PFMC tersebut, dijelaskan Fariz, berfungsi menyaring elektron dan proton, kemudian diubah menjadi gaya gerak listrik yang mampu menggerakkan boat nantinya. Menurut Fariz, di dalam PFMC yang berfungsi sebagai katalis tersebut, satu liter air laut bisa menghasilkan 200 watt. Dengan daya tersebut mampu menjalankan motor kapal.
Dengan desainnya tersebut, Fariz tak hanya mendapatkan hadiah uang tunai, akan tetapi ia juga mendapatkan hak paten atas desain kapal ski airnya itu. ”Sekarang untuk patennya masih dalam proses,” tambah Fariz.
Jika diaplikasikan lebih jauh, tidak hanya dapat dimanfaatkan dalam bidang olahraga speed boat, akan tetapi kedepannya bisa dimanfaatkan juga untuk kapal-kapal nelayan. Hanya saja dimungkinkan diganti katalisnya dengan katais lain yang harganya lebih murah
Namun, Ia sempat menyayangkan karena hanya sedikit sekali mahasiswa dari ITS yang turut berjuang dalam lomba tersebut. ”Dari ITS hanya ada tiga perwakilan. Padahal universitas lain bahkan sampai membawa bis dalam rombongan,” tandas Fariz.
Ia berharap ITS tidak hanya fokus dalam satu lomba karya tulis, seperti Pimnas. Akan tetapi, lomba-lomba dan kejuaraan semacam ini pun perlu perhatian lebih. ”Jadi, mahasiswa ITS tidak bergaung di satu event saja,” harapnya. (fz/niv)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung