Mubes IV memang belum usai dibahas. Baru sekitar 30 pasal yang menempuh tahap kesepakatan. Draft mengenai Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Mahkamah Mahasiswa (MM), Lembaga Swadaya Mahasiswa (LSM), dan Lembaga Minat Bakat (LMB) pun sudah menunggu untuk dirampungkan.

"Sebelum Oktober, Mubes harus sudah selesai," ungkap Prof Dr Ing Herman Sasongko saat memberikan pengarahan sebelum keberangkatan tim Mubes. Menurut Wakil Rektor 1 ini, mahasiswa ITS harus optimis mampu menyelesaikan draft dalam waktu yang tergolong singkat tersebut.

Pasalnya, Mubes berisi dasar-dasar kerja Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS, Lembaga Mahasiswa Fakultas (LMF), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), LMB, serta lembaga lainnya hingga beberapa tahun kedepan. "Untuk itulah, Mubes menjadi penting," tutur dosen Jurusan Teknik Mesin tersebut.

Ia menambahkan, selain sebagai dasar, Mubes ini juga akan berpengaruh pada puluhan program kerja KM ITS yang telah disusun bagi mahasiswa dan masyarakat. "Bila ingin program kerjanya beres, maka organisasinya juga harus beres," kata Herman sembari tersenyum.

Tatanan organisasi KM ITS yang perlu dibenahi memang cukup banyak. Namun, bagi Herman, satu hal yang turut memiliki andil penting dalam suksesnya organisasi adalah ruang organisasi. "Kegiatan mahasiswa harus memiliki ruang yang representatif," ujarnya sambil berpesan untuk membenahi ruang M-Web sebagai sekretariat BEM ITS.

Senada dengan Herman, Dalu Nuzlul Kirom pun menuturkan ketegasannya terkait waktu penyelesaian Mubes IV. Sebab, ia yakin para peserta Mubes telah belajar dari forum Mubes tahap pertama lalu. Yakni, mengenai pembelajaran forum, penyamaan frekuensi dalam menjalankan amanah, dan kematangan dalam mengkaji gambaran draft Mubes.

"Yang terpenting, hal lain diluar Mubes tidak akan dibicarakan dalam forum seperti Mubes lalu," terang pria yang menjabat sebagai Presiden BEM ITS ini. Sehingga, Mubes tahap kedua yang bertempat di Pusdiklat Hanudas Komplek TNI, benar-benar mampu menghasilkan sesuatu yang maksimal bagi KM ITS. (esy/bah)