Berbagai penjuru masjid diguinakan jama’ah untuk membaca Al Qur’an, Shalat malam, ngobrol, dan ada juga yang tertidur di tengah i’tikafnya. Semuanya sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Namun, untuk i’tikaf di manarul tidak sepenuhnya bebas dari gangguan. Pasalnya, nyamuk-nyamuk yang kelaparan mengganggu para jama’ah yang i’tikaf. Akibatnya, tidak sedikit kulit jama’ah yang bentol-bentol akibat gigitan nyamuk tersebut. Hal ini cukup mengganggu jama’ah.
Namun jama’ah tidak kekurangan ide. Selain disediakan lotion anti nyamuk oleh panitia RDK 32 H, beberapa jamaah memperbanyak ikhtiarnya. Sebagian dari mereka membawa raket. Bukan raket tenis atau bulutangkis, tapi raket setrum nyamuk.
”Namanya aja di Surabaya, wajar banyak nyamuk. Mungkin juga nyamuknya juga mau ikutan i’tikaf,” ujar Muhammad Mu’izzuddin selaku panitia RDK 32 setangah tertawa sambil membenarkan banyaknya nyamuk di MMI.
Sampai-sampai, seorang jama’ah bernama Agus Setiawan mampu membuat tulisan ”RDK 32” dari tubuh-tubuh nyamuk yang terkena setrum oleh raketnya. ”Kalau bisa, fasilitas jama’ah tidak hanya teh, kopi, dan jajan. Tapi juga raket,” canda Agus. (nir/hoe)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung