Pembantu Rektor I bidang akademik dan kemahasiswaan, Prof Dr Ing Ir Herman Sasongko membuka sosialisasi Beasiswa Fast Track dengan dasar pemikiran pentingnya lanjutan pendidikan di jenjang magister hingga doktor.
Herman mengungkapkan, kenyataan di Indonesia saat ini, sangat sulit mendapatkan mahasiswa S2. Hal itu lantaran lebih banyak lulusan S1 memilih terjun langsung ke dunia industri. ”Padahal tidak ada salahnya menempuh pendidikan tinggi dulu baru nanti tinggal menunggu dilamar bekerja,” ungkap Dosen Teknik Mesin ini.
Sosialisasi Beasiswa Fast Track pagi itu dihadiri Dr Ir Adi Soeprijanto MT, Koorprodi Pascasarjana Teknik Elektro. Adi memaparkan program beasiswa itu secara gamblang dimulai dari pengenalan apa itu Fast Track hingga bagaimana prosedur pengajuannya.
”Fast Track adalah beasiswa untuk studi hingga program doktor di Jerman,” ungkap Adi. Penerima beasiswa ini akan mendapatkan dana penelitian yang cukup untuk riset S1 di tahun terakhir pada program sarjananya serta dana satu tahun SPP untuk menempuh program magisternya di Indonesia.
Nantinya penerima beasiswa hanya akan menempuh program magister selama satu tahun untuk menempuh semester 3 dan 4. ”Jadi saat menempuh semester 7 dan 8 sambil mengambil mata kuliah semester 1 dan 2 program magister,” imbuh Adi. Setelah menyelesaikan program magister, penerima beasiswa dapat mengajukan beasiswa untuk meneruskan program doktor di Jerman.
Secara umum proses pengajuan beasiswa ini sama dengan beasiswa lainnya, dimulai dengan pengumpulan berkas sesuai persyaratan. ”Persyaratan terpenting adalah IPK harus di atas tiga dan menempuh semester enam,” ungkap Adi.
Di ITS sendiri deadline pengumpulan berkas sebelum dikirim adalah Selasa (23/8) di ruangan PR 1 Lantai 2 Rektorat. Setelah pengumpulan dan pengiriman berkas, calon penerima beasiswa akan melalui seleksi wawancara. ”Dibutuhkan seratus mahasiswa dari ITS hingga lolos tahap wawancara,” ujar Adi. Melihat porsi yang sangat besar inilah, Adi menghimbau mahasiswa angkatan 2008 yang memenuhi persyaratan untuk segera mendaftar.
Sementara pembicara ketiga, Mochammad Hariadi ST MSc PhD, Kepala Bidang (Kabid ) Game Technology Pascasarjana Teknik Elektro lebih banyak membagi pengalamannya selama meng-handle beasiswa unggulan. Salah satu topik yang disinggungnya adalah Intelectual Social Responsibility (ISR), bentuk pengabdian intelektual setelah menerima beasiswa dari pemerintah. (fi/hoe)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi