ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
17 Agustus 2011, 09:08

Bidang Para Pembantu Rektor Berubah Sesuai Statuta Baru

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Usai pelantikan para PR Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, juga digelar konferensi pers yang mencakup perkenalan serta penjelasan terkait bidang masing-masing PR di masa jabatan 2011-2015. Para PR yang resmi dilantik sebagai PR bidang I hingga IV adalah Prof Dr Ing Ir Herman Sasongko, Ir Muhammad Faqih MSA PhD, Prof Drs Nur Iriawan MlKomp PhD, serta Prof Dr Darminto MSc.

Berbeda dengan masa jabatan sebelumnya, para PR kini memiliki ranah kerja yang berbeda. Herman selaku Warek I bidang akademik dan kemahasiswaan menggantikan Prof Arif Djunaidy MSc PhD, PR I bidang akademik. Faqih, Warek II bidang keuangan dan perencanaan menggantikan Prof Dr Ir Sugeng Winardi MEng selaku PR II bidang administrasi dan keuangan.

Nur Iriawan, Warek III bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan Organisasi menggantikan Prof Dr Suasmoro, PR III bidang kemahasiswaan. Terakhir Darminto, Warek IV bidang penelitian, inovasi, dan kerja sama menggantikan Prof Dr Ir Eko Budi Djatmiko MSc bidang kerja sama. Seiring dengan perubahan bidang, secara otomatis ranah kerja beserta program kerja juga terkapling sesuai struktur organisasi ITS yang baru.

Bidang Baru Para Warek
”Nantinya laboratorium harus memiliki visi pendidikan, riset publikasi, serta kerjasama industri dan pengabdian masyarakat,” ungkap Herman, Warek I ITS saat ditanya programnya selama lima tahun ke depan. Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin itu mengatakan, perlu ada restrukturisasi laboratorium di ITS terkait ketiga visi tersebut. Tak lain karena laboratorium inilah yang akan menjadi ujung tombak ITS menuju research university.

Sementara Bidang II keuangan dan perencanaan, Faqih berfokus pada alokasi dana yang tepat, transparan, serta akuntabel. ”Alokasi dana nantinya diutamakan pada departemen dan laboratorium. Pusat sifatnya hanya mendukung saja, jadi tidak banyak dana yang beredar di atas,” ungkap dosen Arsitektur tersebut. Selain menekankan pentingnya alokasi dana, Faqih juga menyinggung masalah perencanaan dalam bidangnya.

”Perencanaan di sini dalam artian mencari dana sebanyak-banyaknya,” tuturnya. Hal itu dapat dilakukan di antaranya melalui pemanfaatan aset ITS secara maksimal serta menggalakkan kerja sama dengan industri.

Terkait SPP dan SPI, Faqih mengatakan diusahakan tidak terjadi kenaikan. ”Sebisa mungkin SPP/SPI tidak meningkat, karena kalau SPP/SPI naik maka kita akan kena penalti dan dana APBN justru akan berkurang,” imbuhnya.

Berikutnya, di bidang SDM dan organisasi, Nur Iriawan menyatakan perlunya kompetensi SDM yang unggul. ”ITS akan unggul juka SDM-nya juga unggul dan ketatalaksanaan yang bagus,” ungkap Nur Iriawan.

Hal itu tentunya juga perlu dukungan sarana dan prasarana yang memadai. Nantinya juga dimungkinkan ada karyawan maupun dosen disekolahkan ke luar negeri. ”Diharapkan pengembangan SDM dan organisasi ini bisa memfasilitasi semua bidang,” ungkap Nur.
 
Sementara itu di bidang penelitian, inovasi, dan kerja sama, Darminto menyinggung masalah penelitian di awal. ITS sendiri, sejak tahun 2006 sudah memiliki clustering research, antara lain bidang kelautan, permukiman dan lingkungan hidup, teknologi informasi dan komunikasi. ”Sesuai instruksi Dikti (Ditjen Pendidikan Tinggi, red), saat ini setiap perguruan tinggi harus memiliki penelitian unggulan sekaligus menghasilkan produk unggulan,” ungkapnya.

Dosen Jurusan Fisika tersebut sangat menyayangkan jika riset-riset yang ada selama ini hanya tersimpan di dalam laci. Ke depan akan diupayakan riset-riset yang berpotensi dapat diterapkan baik di industri maupun masyarakat dengan didorong inkubator teknologi yang sudah ada. Selain riset, Darminto juga menekankan perlunya menjalin kerja sama terutama dengan luar negeri. (fi/hoe)

Berita Terkait