ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
13 Agustus 2011, 20:08

RDK 32 Gelar Kajian Ibu Bangsa

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Acara bertajuk Ramadhan sebagai Bulan Pengokoh Keluarga ini dihadiri oleh hampir 30 orang. Jumlah tersebut terdiri dari ibu-ibu dosen ITS, istri-istri dosen ITS dan juga mahasiswa. Puji Rahayu, selaku ketua panitia membenarkan jika awalnya kajian ini ditujukan kepada anggota Dharma Wanita ITS. Dalam perkembangannya ternyata terdapat mahasiswa yang ingin mengikuti. ”Mereka kan juga calon ibu bangsa,” terang Puji, sapaan akrabnya.

Bertempat di Gedung Dharma Wanita, acara ini menghadirkan Ustadzah Andam Asih sebagai pembicara. Dengan gaya santai dan bersahabat, ia memberikan tausiah kepada para peserta kajian. Sesekali ia memberikan studi kasus bersumber dari fakta seputar Ramadhan yang acap kali terjadi tanpa disadari.

Lebih lanjut, ustadzah kelahiran Banjarnegara ini menekankan terhadap pentingnya peran seorang wanita. ”Wanita itu tiang negara,” terangnya.

Jika suatu negara memiliki wanita yang muslimah maka dipastikan negara akan tumbuh dengan baik. Begitu sebaliknya, jika suatu negara memiliki wanita yang berperilaku buruk negara tersebut dijamin akan hancur.

Dalam uraiannya, ia juga menjelaskan bagaimana peran seorang ibu dalam mencetak generasi bangsa. Dikatakan oleh Asih, ibu dianggap sebagai motor utama perkembangan seorang anak. ”Ibu itu sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak-anak,” terangnya.

Sementara itu, Kajian Ibu Bangsa ini memang baru pertama kalinya digelar. Puji menuturkan jika latarbelakang digelarnya kajian ini adalah data mengenai tingkat perceraian yang semakin tinggi dan merebaknya pergaulan bebas di kalangan generasi muda.

”Kedua hal di atas menjadi sebuah tanda jika para ibu jaman sekarang kurang memahami peran pentingnya dalam keluarga,” terang mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ini.

Lebih lanjut, ia menyampaikan jika ke depan kajian ini akan direncanakan menjadi sebuah kajian rutin sebulan sekali. ”Semoga ini dapat dilanjutkan,” tutur mahasiswa angkatan 2009 ini.

Ia mengaku optimis  mengingat tingginya antusias dan sambutan dari pihak dosen. Hanya saja, untuk kajian kali ini terhambat dalam publikasi. Akibatnya, terjadi perbedaan informasi di beberapa dosen. (ran/hoe)

Berita Terkait