ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
12 Agustus 2011, 15:08

Cerita Ramadhan Mereka dari Seberang

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ada empat dosen yang diundang untuk berbicara hari itu. Dua dosen dari Teknik Informatika, yaitu Dr Tech Ir Hari Ginardi MSc dan Abdul Munif SKom MSc. Serta dua dosen lagi dari Sistem Informasi, Erma Suryani ST MT PhD dan Nisfu Asrul Sani SKom MSc. Mereka saling berbagi pengalaman masa Ramadhan di negeri seberang.

Erma dan Munif menunaikan tugas belajar mereka di National Taiwan University of Science and Technology (NTUST). ”Di Taiwan orang tidak mengenal agama,” ungkap Erma. Masyarakat negara itu sangat terheran-heran dengan gerakan shalat, bahkan tak jarang mengambil foto orang yang sedang shalat.

Keduanya merasa beruntung karena di negara itu terdapat komunitas Muslim Indonesia yang cukup kuat, dari golongan mahasiswa hingga TKI dan TKW. Selain itu, mereka memiliki akses yang cukup baik ke masjid besar Taipei yang menjadi pusat kegiatan para Muslim Taiwan.

Komunitas Muslim ini cukup aktif mengadakan kegiatan, termasuk buka bersama secara rutin. Uniknya, para lelaki tak jarang turut memasak. Mereka pun tak segan mencuci piring dan gelas setelah semuanya selesai.

Sani menjalani masa belajarnya di Konkuk University, Korea Selatan. Lelaki yang menjadi dosen semenjak tahun 2008 ini memiliki pengalaman yang cukup unik selama berada di sana. Mulai dari membangun interaksi antara mahasiswa dan karyawan asal Indonesia, hingga menjadi penari untuk memperkenalkan budaya Indonesia.

”Saya dan beberapa teman tampil lima kali selama berada di sana,” ceritanya. Selain menjadi mahasiswa beridentitas Indonesia, identitas Muslim juga menjadi tantangan tersendiri. Sama halnya dengan Taiwan, Korea Selatan pun tak begitu mengenal konsep agama.

Pada saat Ramadhan, jam puasanya cukup panjang. Yaitu dari pukul 02.00 hingga pukul 20.00. Ke masijd pun harus melalui waktu tempuh sekitar 1 jam menggunakan subway. Namun menurut Sani, ia justru lebih menemukan keyakinan beragama selama berada di sana.

Di antara kesemuanya, Hari bertempat di negara paling jauh, yaitu di Vienna University of Technology, Austria. Ia termasuk salah satu dari hanya beberapa orang Indonesia saja yang pergi ke negara tersebut. Menjelang kepulangannya, ia dilepas dengan acara perpisahan bersama keluarga Indonesia se-Austria. Ia juga ditawari kerjasama lanjutan dengan pihak universitas.

Dekan FTIf,  Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno MSc PhD mengatakan ini adalah pertama kalinya buka bersama diadakan oleh staf fakultas tersebut. ”Sebenarnya para pejabat fakultas masih diperpanjang masa jabatannya, namun acara ini sekaligus menjadi ajang silaturahim bagi kami,” ungkapnya. (lis/hoe)

Berita Terkait