Ini terbukti dari jumlah penonton yang hadir mencapai lebih dari dua ratus orang. Tidak hanya mahasiswa ITS yang memenuhi ruangan tetapi juga sejumlah mahasiswa dari paduan suara universitas lain. Selain itu, tercatat juga beberapa musisi dan pelatih paduan suara juga hadir. "Mereka memang sengaja diundang," terang Ana Zailatul Choniah, salah satu panitia acara.

Acara ini juga bertujuan untuk menggalang dana untuk kepergian mereka ke Italy. Rencananya, awal Oktober mendatang tim PSM ITS akan mengikuti ajang Rimini Intenasional Choral Competition di Italia.

Selain itu, konser ini juga menjadi salah satu media untuk memberikan gambaran awal bagaimana tim PSM ITS yang akan bertanding. "Kami ingin masyarakat mengetahui dan menilai kualitas dari PSM ITS," lanjut mahasiswa Teknik Kimia ITS ini.

Mengusung konsep small vocal essemble, tercatat ada dua belas mahasiswa yang menyuguhkan penampilan terbaik mereka. Adalah Irwanto Laman yang bertindak sebagai conductor tim kecil tersebut. Mereka adalah bagian dari empat puluh mahasiswa yang direncanakan berangkat ke Italia.

Dalam acara ITS Student Choralle Concert tersebut, mereka membawakan dua belas lagu dari berbagai masa. Mulai dari renaissance, baroque, classical, contemporary, art-song hingga folksong styles. Keduabelasnya terbagi dalam dua sesi.

Sesi pertama disajikan lebih secara lebih formal. Singer tampil dengan dominasi gaun putih dan jas hitam. Secara bergantian lagu klasik seperti Virga Jesse, Gia Torna A Rallegrar I’ aria e la Terra, Letztes Glulck, Vinca Mea Electa, Abendlied menghibur penonton yang hadir. Lagu karya Felis Mendelssohn Bartholdy, Jagdlied disuguhkan sebagai penutup sesi.

Sementara itu, sesi kedua para singer tampil dengan lebih santai. Berbalut kaos beragam warna mereka membawakan lagu-lagu kontemporer. Aquesta Me Guiaba, Sleep, Elijah Rock, Jesus is My Joy, Namul Kaenaun Tjanja mereka nyanyikan bergantian. Terakhir, sebagai pamungkas acara dinyanyikan lagu karya Eudenice Palaruan From a Distance. (ran/yud)