Tiga dari enam pembicara itu merupakan keynote speaker yang telah dijadwalkan untuk memberikan materi pada hari pertama ini. Ketiganya adalah Polat Gulkan, Abigail Baca, dan Adang Surahman. Masing-masing datang mewakili International Association of Earthquake Engineering (IAEE), World Bank, dan Indonesian Earthquake Engineering Association (AEEA).
Dalam presentasinya, Polat Gulkan menerangkan kepada peserta konferensi tentang perkiraan jumlah gempa yang terjadi di seluruh dunia sajak abad kedua puluh. Dalam slide presentasinya Gulkan menunjukkan bahwa sekitar 1250 gempa bumi telah terjadi diseluruh dunia.
Tak hanya itu, perkiraan jumlah kerugian pun juga disampaikan Gulkan dalam presentasinya. Ia menyebutkan sekitar 1 triliun USD dan 1,7 juta jiwa adalah akumulsi kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam dalam dua dekade terakhir. ”Itulah alasan mengapa kami sangat serius terhadap permasalahan ini,” ujar Gulkan menjelaskan keseriusan IAEE dalam hal mitigasi bencana.
Tak jauh beda dengan Gulkan, Abigail Baca juga menyampaikan bahwa kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam memang sangatlah besar. Terutama untuk negara berkembang seperti Indonesia. ”Kerugian akibat bencana sangat besar, apalagi untuk negara seperti Indonesia,” jelas wanita yang mewakili Global Facilities for Research of Disaster Mitigation World Bank ini.
Namun langkah Indonesia dalam upaya mitigasi bencana mendapat pujian dari pembicara yang datang dari Washington D.C ini. ”Saya rasa, saat ini Indonesia merupakan salah satu negara terbaik dalam penanggulangan bencana,” tambah Baca.
Setelah tiga keynote speaker menyampaikan presentasi, konferensi kemudian dilanjutkan dengan presentasi dari tiga pembicara undangan yakni Fatchul Hadi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mark Edwards dari Geo Science Australia, dan Tso Chien Pan dari Nanyang TEchnologycal University.
Menurut data panitia, sejumlah 56 pembicara dari berbagai negara telah dijadwalkan untuk memberi materi dalam konferensi internasional ini. The 2nd ICEEDM akan berlangsung hingga Kamis (21/7) mendatang di Shangri-La Hotel Surabaya. (ald/ran/yud)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi