"Sesuai dengan aturan SEM 2011 yang mengacu pada zero accident, kami baru mendapat akses untuk menjajal lintasan jika kami lulus dari tes tersebut," jelas Public Relation Mesin ITS Team ini. Ada sekitar 30 aspek yang dinilai dalam tes ini, diantaranya yakni dimensi mobil, visibilitas, sabuk pengaman, desain, pembakaran internal serta bahan bakar.
Sabila menuturkan, dalam melakukan tes yang dinamakan scrutineering tes ini, tim ITS harus sering bolak-balik pit dan melakukan perbaikan mobil sesuai standar yang ditentukan. "Alhamdulillah, ketiga mobil Sapu Angin ITS lulus sehingga scrutineering test bisa rampung hari ini, dan bisa mulai running test dilanjutkan race," terang Sabila lega.
Pada hari yang sama, Mesin ITS Team ini juga sudah melakukan latihan mengelilingi lintasan sebanyak dua kali. Sayangnya, ketika jam makan siang, hujan deras mengguyur arena kompetisi. "Jadi Sapu Angin 4 yang akan uji coba lintasan tidak bisa, juga Sapu Angin 3 tidak bisa melanjutkan tes slalom, padahal tinggal tes ini saja," ungkapnya.
Tentu, hujan deras yang mengguyur Sepang ini mengakibatkan external pit Sapu Angin 4 kebanjiran. "Kami tidak bisa melanjutkan perbaikan pada Sapu Angin 4, sedangkan mobil ITS yang lain tetap dapat melanjutkan aktivitasnya karena pitnya terhindar banjir," tandasnya.
Sabila menuturkan, bila tiap mobil nantinya akan dinilai secara bergiliran mengelilingi lintasan, juga bisa mengambil waktu kapan saja hingga Sabtu (9/8) dengan syarat lolos scrutineering test lebih dahulu. "Tiap mobil nantinya akan diberi maksimal 5 kali race, dan diambil salah satu nilai terbaiknya," terang mahasiswa angkatan 2007 ini.
Untuk jadwal Jumat (8/7) besok, Mesin ITS Team akan melakukan running track dalam waktu yang ditentukan. "Rencananya, besok akan diselenggarakan parade lap, tapi untuk gambarannya akan seperti apa parade lap itu, kami masih belum tahu," ujar Sabila. Atas nama tim, dirinya memohon dukungan dan doa dari segenap sivitas akademika ITS dan bangsa Indonesia.
Rindu Makanan Indonesia
Mesin ITS Team terhitung belum lama di negeri Jiran Malaysia, terhitung sejak kedatangannya Selasa (5/7). Namun, beberapa anggota tim mulai merasakan kerinduan masakan tradisional Indonesia. Menurut Sabila, panitia memang menyediakan banyak makanan dan prasmanan, tapi makanan tersebut serasa aneh bagi lidah anggota Mesin ITS Team. "Bahkan, teman-teman mulai kangen cita rasa sayur asem dan tempe penyet yang khas," seloroh Sabila sembari tersenyum melihat sikap teman-temannya. (ton/yud)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi