ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
28 Juni 2011, 14:06

Angkat Budaya Bangsa, Sabet Dua Piala

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mereka adalah Suryan Musthafa E.P.W., Rendra Firdaus (keduanya angkatan 2007), dan Rima Rachmawati (angkatan 2010). Desain sepatu yang mereka ajukan tersebut diikutkan dalam Lomba Desain Alas Kaki 2011 yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian Dalam Negeri (Disperindag) Jatim 2011.

Dalam lomba tersebut, ada tiga kategori, yakni sepatu kasual, sporty, dan sandal. Yang unik dari mereka adalah selain menjadi juara satu di kategori kasual, mereka juga manjadi juara ketiga di kategori yang sama. "Padahal, kami majunya di kasual dan sporty. Tapi dua-duanya malah dimasukkan ke kasual," ujar Suryan yang kerap disapa Ryan.

Sepatu Iluxtri yang mereka desain berwarna dominan hitam di badannya dan untuk bagian agak atas berwarna coklat. Nama Iluxtri sendiri merupakan singkatan dari Indonesia Lux Tradisional. Maksudnya adalah sepatu tradisional Indonesia yang kesannya mewah. Badan sepatu terbuat dari kulit yang dihiasi dengan batik. Kulit untuk memberikan kesan mewah.

Namun yang menarik di sini batik yang digunakan bukan seperti batik yang ditemukan, tetapi batik terbentuk karena kulit yang sengaja dilubangi dengan laser. Dari lubang itulah terbentuk batiknya. Kemudian bagian yang berwarna coklat, yang menutupi bagian mata kaki ke atas, terbuat dari tumbuhan enceng gondok. "Kami ingin memanfaatkan bahan yang mengganggu ekosistem jadi punya nilai jual yang tinggi," ujar Ryan yang berasal dari Surabaya ini. Selain itu, pada desain ini, juga digunakan batok kelapa sebagai hiasan.

Untuk sepatu Rima sendiri, yang menadapatkan juara ketiga, sambil tertawa dengan Rendra, Ryan mengatakan namanya diambil dari nama Rima Rachmawati yang notabene rekan satu kelompoknya sendiri.

Warna dominan di badan sepatu adalah merah yang juga ada batiknya. Agak di bawah sedikit, lebih ke alasnya berwarna putih. Disediakan juga penutup punggung kaki yang portable, bias bongkar pasang. Warna merah dan putih menunjukkan Indonesia. Batik menunjukkan kebudayaan Indonesia. Namun batik pada desain ini bukan batik lubang, tetapi batik timbul. Juga dari kulit. Batik yang digunakan adalah motif Parang Rima yang pernah menjadi tugas Ryan.

Untuk penutup punggung kaki terbuat dari kain yang digunakan pada karung goni. Bagian ini berwarna biru muda yang menandakan keceriaan. Sesuai dengan kawula muda. "Banyak yang mengeluh kalau punggung kaki terbuka, jadi hitam karena kena panas," tutur Ryan menjelaskan kenapa dibuat portable. Dua desain yang mereka ajukan merupakan sepatu yang terbuat dari bahan-bahan alam.

Mereka ingin menghasilkan sepatu yang bahnnya mudah didapatkan. Lewat sepatu mereka juga, mereka ingin menunjukkan bahwa dari sifat tradisional di Indonesia pun mampu menghasilkan sesuatu yang terlihat mewah. Yang sulit dipercaya adalah mereka mengerjakan desain sepatu ini dalam semalam saja. (nir/bah)

Berita Terkait