Edi Rachmawan yang baru saja mendapat gelar Sarjana Teknik ini telah berhasil menyelesaikan tugas akhirnya mengenai branding fisik Monkasel. Desain yang digarap oleh Edi ini dibeli oleh pihak Monkasel dan masih dalam tahap penerapan dan pencarian investor. "Saya mengerjakan tugas akhir ini hampir satu tahun," ungkap mahasiswa angkatan 2006 tersebut.

Setengah tahun dilakukan riset untuk mencari branding yang tepat untuk Monkasel. "Saya melakukan riset mulai dari mebandingkan dengan wisata lain sampai kuisioner," ungkap pria asal Surabaya ini. Edi menceritakan dia mengunjungi beberapa daerah wisata seperti WBL, Maharani Zoo & Goa, The Jugle, dan BNS sebagai pembanding. Ambil contoh WBL, dulu hanya pantai dan sekarang menjadi taman rekreasi dengan banyak permainan. Terhitung ada delapan jenis kuisioner yang masing-masing diisi oleh delapan ratus orang untuk risetnya. Ahli grafis ini memaparkan semua riset tersebut menghabiskan biaya jutaan rupiah.

"Saya mengambil tempat di Monkasel karena tidak ada nilai jual lebih yang ditawarkan, penjualan tiket semakin turun dan kenyataannya lahan parkir Monkasel hanya digunakan sebagai lahan parkir tambahan Delta Plaza," runut Edi. Edi merupakan lulusan pertama yang mengambil tema branding fisik di Despro.

Ocean Adventurer, merupakan konsep yang dibawa Edi ke branding Monkasel. "Saya mengerjakan desain full 3D dalam waktu lima bulan," ungkap pria kelahiran Surabaya ini. Edi menunjukkan desain 3D lewat layar komputer. Dia membuat desain secara detail mulai dari tampak depan Monkasel sampai desain toko souvenir.

"Sasaran dari pengunjung monkasel adalah anak muda dan didesain Monkasel sebagai tempat yang asyik untuk berkumpul," tutur Edi. Pria yang saat ini telah bekerja di salah satu perusahaan desain ini menunjukkan telah mendesain mulai tempat sampah, petunjuk arah, kursi, souvenir, dan sebagainya sehingga suasana Ocean Adventurer benar-benar terasa.(el/bah)