Sebenarnya sejak tahun lalu Cihe, panggilan akrabnya, sudah merasakan atmosfer pemilihan mawapres ITS. Kala itu di tahun kedua ia berhasil meraih peringkat tiga untuk tingkat fakultas. Tahun ini ia kembali menggebrak panggung kompetisi Mawapres dengan meraih peringkat dua tingkat institut.
Cihe mengaku keberhasilannya kali ini terinspirasi oleh senior jurusannya, jurusan Perencanaan Wilayah dan Tata Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (PWK FTSP) yang berhasil menjadi Mawapres ITS tahun sebelumnya. ”Saya banyak belajar dari mbak Una (Asmaul Husna, red), apalagi kami satu jurusan dan satu lomba juga,” tuturnya.
Pengalaman lomba pertama kali dialami Cihe waktu masih berstatus sebagai mahasiswa baru (maba). Ketika itu dirinya mencoba memulai atmosfer kompetisi di Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI). Sebagai tim termuda dirinya berhasil mendapatkan juara tiga tingkat Jawa Timur.
Di kancah nasional Cihe juga tidak ketinggalan. Tidak tanggung-tanggung, ia berhasil meraih juara satu Pekan Ilmiah Remaja Nasional (Pimnas) bidang pengabdian masyarakat yang diselenggarakan di Universitas Mahasaraswati, Bali. ”Senang banget bisa menang waktu itu, tapi waktu liburnya jadi agak kepotong sedikit,” urai Cihe yang saat itu memiliki konsep permainan Ular Tangga Gempa dan tsunami (Utagami).
Saat ini gadis asal Riau ini aktif di Badan Eksekutif Legislatif Mahasiswa (BE-LM FTSP). Menurutnya memiliki kegiatan ekstra bagi mahasiswa sangat penting. ”Di organisasi kita bisa nambah pengalaman, banyak softskill yang bisa kita dapetin, kegiatan-kegiatan seperti ini juga menambah poin penilaian di kompetisi mawapres," tandas mahasiswi 2008 ini.
Cihe sebelumnya tidak pernah menyangka bahwa kiprahnya selama ini mampu mengantarnya hingga di peringkat dua mawapres ITS. ”Sebenarnya penilaian mawapres tidak hanya melulu soal otak. Namun, psikologislah yang nantinya sangat menentukan, softskill seperti komunikasi, kepemimpinan dan lainnya juga sangat berperan,” jelas Cihe.
Dukungan dari teman-teman dan orang tua dirasa Cihe sangat penting untuk terus menunjang motivasinya. ”Niat itu yang paling utama, banyak orang yang sebenarnya mampu meraih prestasi, namun akhirnya gagal karena kurangnya kemauan dan motivasi,” urainya singkat. (lhp/hoe)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan