Menyusul kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) yang dilakukan oleh Dikti dua minggu lalu, Putu menanggapinya secara positif. ”Tanggapan dari para reviewer Dikti bahwa pelaksanaan PKM di ITS sudah baik, namun sayangnya delapan tim tidak hadir saat itu,” ungkapnya. Meski begitu, ia mengingatkan para mahasiswa pelaksana PKM untuk tetap melanjutkan kegiatan mereka dengan menyelesaikan laporan akhir.

Laporan akhir akan menjadi salah satu parameter penentu keberhasilan di PIMNAS. Itu bila PKM yang dilaksanakan memang lolos hingga ke tahap nasional tersebut. Laporan tersebut mencakup 30% dari keseluruhan penilaian kegiatan. Namun, lebih dari itu, laporan akhir merupakan bentuk pertanggungan jawab tim PKM atas kegiatan yang didanainya selama ini.

Laporan akhir tersebut mencakup temuan dan hasil-hasil selama kegiatan berlangsung. Juga analisa dan pembahasan dari hasil-hasil tersebut. Termasuk pula dokumentasi kegiatan, bukti ketercapaian luaran, hingga rincian penggunaan dana.

Semua prosedur teknis penulisan laporan akhir dibahas dalam pertemuan tersebut. Termasuk juga pengaturan waktu penulisan, karena laporan pun harus disertai tanda tangan dari dosen pembimbing, ketua jurusan dan Pembantu Rektor III.

Format dari laporan akhir sendiri akan dikirimkan ke setiap ketua kelompok melalui Kementrian Riset dan Teknologi (Ristek) BEM ITS, yang selama ini mendampingi Tim Penalaran ITS. Laporan akhir tersebut harus dikumpulkan di BAAK bagian kemahasiswaan terakhir pada tanggal 27 Juni pukul 15.00 sesuai format yang telah ditentukan.

Ir Mas Agus Mardiyanto ME PhD yang juga selama ini aktif membina kegiatan PKM di ITS, mengatakan ITS berpeluang besar untuk merebut juara umum di Pimnas tahun ini. ”Kita memiliki banyak PKM yang layak dikirimkan ke ajang Pimnas,” ucapnya optimis.

Mantan ketua jurusan Teknik Lingkungan ini mengatakan, PKM lebih dari sekedar kegiatan mahasiswa. PKM juga merupakan ajang berlatih mengajukan dan menawarkan gagasan baru, menjalankan serta mempresentasikannya di hadapan orang lain. (lis/hoe)