Mahasiswa ITS memang terbukti memiliki prestasi akademik yang baik. Indeks prestasinya rata-rata tinggi. Namun, kebanyakan kurang siap dalam memasuki dunia kerja. Padahal, terdapat perbedaan dalam kuliah dengan bekerja, yaitu status, peran, serta hak dan kewajiban. Untuk itu, talkshow yang bertajuk Memenangkan Bursa Kerja dan Memilih Karir yang Tepat ini memang tepat dan penting bagi para mahasiswa ITS.
Awalnya, talkshow ini dibuka oleh Drs Mansur Sutedjo SIP, kepala Perpustakaan ITS. "Talkshow semacam ini sudah pernah dilaksanakan dua bulan yang lalu, namun tentang entrepreneurship," ujar Mansur.
Hal senada juga diungkap Wahyu Kurniawan selaku Divisi Program Tim Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia (YPPI). "Persiapan dalam dunia kerja sangat penting agar kita tidak hanya menjadi tukang solder atau angkut besi dalam sebuah proyek, namun desainer atau manajer," ujar Wahyu membangkitkan semangat peserta.
Pembicara lainnya adalah Dra Dewi Retno Suminar MSi, psikolog dan staf pengajar di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya serta instruktur sekolah pengembangan kepribadian John Robert Powers.
Ibu dari tiga anak ini membuat suasana talkshow menjadi tidak kaku dengan mengajak para peserta bermain-main sebentar di awal acara. Permainan konsentrasi tersebut melibatkan jari-jari tangan peserta dan melatih daya konsentrasi. Saat permainan usai, Dewi pun berkata, "Nah, inilah cerminan mahasiswa ITS. Mereka terlalu fokus pada pekerjaannya sehingga tidak peduli lingkungannya." Psikolog ternama ini juga mengatakan, banyak ditemui kasus-kasus seperti ini saat psikotes mahasiswa ITS.
Sesekali Dewi berinteraksi dengan peserta. Ia memanggil beberapa peserta, kemudian menjadikan mereka contoh di depan. Dewi pun membahas kekurangan-kekurangan mereka. Cukup kreatif cara yang Dewi lakukan. Ia hanya menanyai para peserta itu, kemudian menginstruksikan untuk melakukan sesuatu, dan ia bisa menebak apa kekurangan mereka. "Kepribadian orang dapat dilihat dari sikap, perilaku, tutur kata, cara berjalan," papar Dewi.
"Apakah IPK tinggi, penampilan menarik, dan keahlian teknik praktis itu sudah cukup untuk sukses dalam dunia kerja?" tanya Dewi. Ternyata jawabannya adalah belum, juga diperlukan human relation yang baik. Kegagalan dalam karir diakibatkan oleh kegagalan yang salah, penempatan diri yang salah, tidak mau belajar dan mendengar, serta kurang tanggap situasi di sekelilingnya.
Talkshow selama beberapa jam tersebut memang membuka mata para mahasiswa ITS dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. "Talkshow-nya menyenangkan," ujar Jaharani, mahasiswi Teknik Kimia ini.
Ke depannya, Perpustakaan berencana menggelar sebuah pelatihan kerja selama dua hari yang meliputi persiapan sebelum berkarir, etos kerja, membuat curriculum vitae, dan psikotes. Bagi yang berminat, dapat menghubungi Perpustakaan ITS. (ers/nrf)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,