Pada sesi kedua dari ujian keterampilan, para peserta diharuskan untuk menggambar suatu bentuk. Kualifikasi bentuk yang ditetapkan oleh panitia adalah sepatu. Para peserta diharuskan menggambar sepatu mereka masing-masing dengan perspektif dan pencahayaan yang bagus.
”Lepaskan sepatu kalian dan letakkan diatas meja,” perintah seorang panitia. Kontan perintah tersebut segera menimbulkan sedikit keributan kecil di antara peserta. Para peserta tampak kebingungan dan saling berpandangan tidak percaya dengan temannya yang lain.
Kebimbangan tersebut langsung berubah menjadi senyuman ketika panitia mulai menjelaskan instruksinya. ”Saya kira ada penggeledahan atau semacamnya, ternyata disuruh menggambar sepatu,” ujar Wahyu Setiawan, peserta ujian keterampilan dari SMA Trimurti.
Kesiapan panitia dalam sesi ini terlihat sangat baik. Mereka bahkan telah menyiapkan desinfektan pembunuh kuman dan penghilang bau apabila ada sepatu yang berbau busuk. ”Siapa yang sepatunya tidak pernah dicuci bertahun-tahun monggo meminjam desinfektan,” canda seorang panitia.
Para peserta ujian keterampilan ini termasuk beragam. Mulai dari fresh graduate sampai yang sudah menjadi mahasiswa tahun kedua. Salah satunya adalah Andhino Cika, mahasiswa tahun kedua ini kembali ikut SNMPTN agar bisa masuk bidang seni rupa. ”Saya harus tetap berusaha mengejar salah satu mimpi besar saya,” ungkapnya penuh kesungguhan. (izz/nrf)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,