Bunga menggaet empat orang teman lagi. Ikang Ahmad Mubarok mahasiswa Teknik Industri angkatan 2008, Hari Puji Astuti dari Teknik Sipil 2009, Yeni Setyorini dari Statistika 2009 dan Irma Alfiah.
Bersama, mereka merencanakan penjualan sebuah kalung. Bukan sembarang kalung, produk yang bernama Le-AP itu merupakan singkatan dari kata-kata Leontin Aromatherapy. Benar, yang mereka jual adalah kalung yang tidak hanya menarik namun juga mengeluarkan aroma yang menenangkan.
Gagasan awal mereka adalah membuat sebuah kalung (liontin) berornamen bundar. Pada bagian ornamen tersebut, terdapat sebuah kompartmen refill penyimpan parfum. Kompartmen tersebut memungkinkan bau parfum untuk keluar, sehingga pemakainya dapat selalu mencium keharumannya.
”Ide desain untuk ornamen berupa Surya Majapahit,” ungkap Bunga sambil menunjukkan kalung berwarna keemasan tersebut. Untuk ide tersebut, mereka dibantu oleh dosen Desain Produk Industri, Andhika Estiyono ST MT yang ahli dalam seni era Majapahit. Harapan Bunga, dengan melakukan hal tersebut, mereka juga membawakan unsur budaya dalam produknya.
Pada awalnya, tim ini ingin memperoduksi kalung mereka dari bahan gelas atau acrylic.Namun setelah melakukan survei intensif, mereka tidak menemukan industri kecil yang mampu menangani kebutuhan mereka. ”Ternyata UKM di daerah sekitar belum ada yang sanggup mengerjakan produk dengan bahan tersebut,” lanjut mahasiswi yang juga fungsionaris Ristek BEM ITS ini.
Akhirnya, kelompok ini memilih resin sebagai bahan kalung mereka. Mereka juga bekerjasama dengan Frais Me, usaha parfum miliki mahasiswa Teknik Kimia. Produk mereka dijual seharga 40 ribu rupiah, sudah dilengkapi dengan parfum.
Pada perkembangannya, Bunga dan teman-temannya menghasilkan satu produk lagi dengan ide yang sama. ”Ini karena kami juga menyesuaikan dengan tanggapan peminat produk kami,” ujar Ikang yang berkutat di bagian pemasaran.
Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Industri ini mengatakan, bahwa banyak orang yang mereka tawarkan kurang puas dengan desain yang hanya satu macam saja. Ini memicu mereka untuk menghasilkan desain yang berbeda.
Produk kedua ini berupa kalung dari kawat dan manik-manik. Kalung ini tidak menyimpan parfum dalam bentuk sebuah botol kecil, melainkan diteteskan pada material dacron di balik ornamen. Material tersebut menyimpan parfum, cukup untuk jangka waktu beberapa kali pemakaian kalung.
Ternyata kalung ini mampu memikat jumlah pelanggan yang lebih banyak. Pesanan yang mereka dapatkan lebih banyak dari yang dapat mereka produksi saat ini.
Meski berbeda dalam bentuk fisik, namun dalam produk kedua ini mereka tetap mengangkat tema budaya. Misalnya, desain mereka ada yang berupa wanita berkonde serta ada pula yang terinspirasi oleh wayang kulit Jawa.
Bagi Bunga, Le-AP produksi timnya memang lebih dari sekadar aksesoris biasa. Menurutnya, aksesoris kalung adalah bagian dari fashion yang tidak akan pernah hilang. Selain itu, letaknya yang dekat dengan indera penciuman dapat dimanfaatkan untuk pengaplikasian aromaterapi.
”Meningkatnya kesibukan dalam kehidupan sehari-hari berpotensi meningkatkan stres, yang bila tidak ditangani dari dini bisa bertambah parah,” papar gadis yang berasal dari Mojokerto ini. Dengan adanya Le-AP, diharapkan bahwa kalung tersebut dapat menjadi medium aromaterapi yang lebih praktis daripada yang telah ada saat ini.
Tim ini berencana untuk terus melanjutkan usaha aksesoris mereka. Saat ini, mereka tengah menjalin kerjasama dengan beberapa outlet aksesoris. Produk mereka juga dapat dilihat di website. (lis/nrf)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan