ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
28 Mei 2011, 11:05

Iman Supriono: Entrepreneur Adalah Karakter

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Membuka seminarnya, Iman Supriono  mengulas  tentang  budaya entrepreneur di Indonesia. Menurutnya, jika dibandingkan  dengan negara tetangga, Malaysia, jiwa entrepreneur bangsa Indonesia masih jauh tertinggal. Jika pemerintah merilis data jumlah entrepreneur di Indonesia baru 0,18 %, maka Iman menyatakan dirinya tidak sepakat.

“Presiden  malu  dan tidak menghitung  petani dan nelayan sebagai entrepreneur,” sanggah Imam. Penulis buku best seller  Financial and Spiritual Quotient (FSQ) ini mengatakan, bahwa entrepreneur sejatinya adalah  bagaimana membuat apa disekitar kita bermanfaat bagi orang lain. maka ditambah dengan  petani dan nelayan, seharusnya  jumlah enterpreneur Indonesia mencapai 80 %.

Itulah sebabnya, menurut lulusan Teknik Mesin ITS ini, petani dan nelayan juga merupakan enterpreneur. Bedanya kalau petani Indonesia masih mencangkul sawahnya sendiri dan menyeprotkan hama pestisidanya dengan tangannya sendiri, maka Negara maju lainnya, seperti Amerika sudah menggunakan teknologi. “Nyiram pestisida saja dengan pesawat terbang,” ujarnya.

Lebih lanjut Iman mendefinisikan entrepreneur adalah karakter.  Sembari mengenang masa mudanya, Iman yang sudah berwirausaha sejak menjalani kuliahnya di semester ketiganya ini berujar, karakter entrepreneur inilah yang harus dibekalkan pada mahasiswa sejak dini.

Menurut Iman, mahasiswa ITS bisa memanfaatkan sumber daya yang dimiliki ITS untuk berwirausaha. “Kampus ITS ini kaya pohon lamtoro dan kangkung, kalau berjiwa entrepreneur, bisa saja itu dikumpulkan dan dijual ke pasar,” katanya ringan.

Itulah sebabnya, Iman melanjutkan, seorang entrepreneur harus mempunyai kecerdasan financial maupun spiritual. Iman yang juga seorang konsultan ini kemudian menjelaskan, Financial and Spiritual Quotient (FSQ) merupakan kecerdasan memasarkan apa yang kita jual dengan cara yang baik dan tanpa tipu-tipu.

Terakhir Iman berpesan bahwa entrepreneur sesungguhnya adalah cara menjawab segala kendala yang dialami dan menciptakannya sebagai peluang. “Dengan kecerdasan enterperneur dan FSQ akan tahu bagaimana mensiasati kendala yang ada dan menjadikannya lahan bisnis yang menjanjikan,’’ kata Iman yang diawal seminarnya baru saja menjual bukunya seharga sembilan ratus rupiah pada peserta seminar. (fz/yud)

Berita Terkait