UKM Sinematografi ini menamai dirinya dengan sebutan Click alias Cinematography Life of ITS Campus Community. Setelah berkiprah secara mandiri sebagai komunitas pecinta film, akhirnya pada tahun 2010 lalu mereka dikukuhkan sebagai UKM resmi di bawah naungan Lembaga Minat dan Bakat (LMB) ITS.
Selama beberapa waktu, UKM yang pernah menelurkan sebuah film dokumenter berjudul Kondang Merak ini sempat vakum. Namun kemudian mereka kembali berkegiatan dengan menggelar acara nonton film gratis dan diskusi bersama di Ruang Audio Visual Perpustakaan ITS.
Film-film yang ditayangkan dalam pemutaran ini terdiri dari beberapa genre yang berbeda seperti Drama, Misteri, Horor, Biografi, dan Sosial. ”Kami memang menseleksi film dengan genre yang berbeda-beda untuk ditayangkan,” ujar Rudi, selaku ketua Click.
Tujuan dari pemutaran film ini sendiri diakui Rudi sebagai salah satu upaya Click untuk memberikan sarana penyaluran minat mahasiswa pecinta film di ITS. ”Dalam acara ini kami mengajak mahasiswa yang tertarik dengan film untuk nonton dan berdiskusi bersama,” jelas Rudi.
Dalam diskusi bersama ini, para penonton diajak berbicara soal ide cerita, dan alur dalam film yang ditayangkan. Tak hanya itu saja, teknik pengambilan gambar dan audio juga jadi bahasan yang menarik dalam kegiatan ini. ”Kita diajak menilai bagaimana jalan cerita dan teknik dalam filmnya,” aku Suherlin, salah satu penonton.
Pada hari jumat (27/5), Click akan memutar satu film bergenre drama dengan judul The Minarest. Film tersebut akan menjadi film penutup dalam kegiatan Click kali ini. Ruang Audio Visual yang diubah layaknya bioskop membuat suasana nonton menjadi seru dan sayang untuk dilewatkan.
Eksistensi dan Pengakuan
Sebagai salah satu UKM, Click sangat ingin dikenal oleh seluruh mahasiswa ITS. Oleh karena itu Click berencana untuk terus mengadakan kegiatan yang dapat mengukuhkan eksistensi Click sebagai satu-satunya wadah minat sinematography resmi di ITS. Beberapa rencana Click kedapan itu meliputi diskusi, pelatihan dan pencerdasan di bidang teknik sinematography.
Namun seperti halnya beberapa UKM lain di ITS, Click masih belum memiliki tempat yang dapat dijadikan sarana untuk berkumpul dan menysusun beberapa kegiatan. ”Yang masih kurang dari Click adalah tempat, dan sarana pendukung lain seperti kamera,” aku Rudi.
Lebih jauh Rudi juga menjelaskan bahwa Click juga mengalami sedikit kesulitan dalam memperlihatkan eksistensi Click kepada mahasiswa. Salah satu penyebabnya menurut Rudi dikarenakan kegiatan yang seharusnya menjadi ranah Click justru diadakan oleh pihak lain yang tanpa melakukan koordinasi. ”UKM lain juga mengalami hal yang sama, tidak hanya Click,” ujar Rudy.
Ke depan Click mengharapkan adanya pembagian ranah yang jelas antara bidang minat bakat yang seharusnya dikembangkan UKM dan bidang lain. Selain itu, jika ada kegiatan yang memang bersinggungan dengan salah satu bidang UKM, Click berharap UKM yang bersangkutan dapat ikut dilibatkan, sehingga dapat sekaligus memperkenalkan UKM tersebut. (ald/bah)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,