Pagi itu (21/5), suasana Taman Kanak-Kanak Bina Ana Prasa Keputih Tegal Timur tampak lain dari biasanya. Sekitar 20 murid TK tersebut tampak sangat antusias menyambut kedatangan empat mahasiswa ITS yaitu Dita Amelia, Rarizi Rachman, Tri Chusniyatul Maromy, serta Gilang Maulana Abdi. Kedatangan mereka tak lain untuk mengajak adik-adik ini belajar sholat.
Mukena dengan berbagai macam model dan warna, serta baju muslim dan songkok telah terbekalkan pada murid-murid TK yang berusia sekitar enam sampai tujuh tahun ini. Dengan girang mereka digiring Dita dan kawan-kawan untuk menuju surau yang ada di ujung gang untuk mempraktikkan rukun islam yang kedua ini.
”Sebenarnya kami teinspirasi oleh fenomena bulan puasa, yaitu waktu sholat tarawih,” ungkap Dita mewakili teman-temannya. Ketua PKMM berjudul Pembelajaran Sholat Sejak Dini Berbasis Multimedia Edutainment Dengan Pemutaran VCD Kartun Kepada Siswa TK Surabaya ini menuturkan, anak-anak kecil biasanya hanya ikut-ikutan saja pada jamaah tarawih tersebut, dan kadang malah main-main. “Mereka begitu mungkin karena memang belum bisa dan belum mengerti,†ungkap mahasiswa angkatan 2009 ini.
Metode yang mereka gnakan untuk menarik perhatian murid-murid TK ini adalah dengan mengajak mereka nonton film pendek atau video. Memanfaatkan demam film kartun yang banyak digemari anak-anak seusia mereka, Dita dan kawan-kawan pun menciptakan tokoh kartun baru, yanki Bobi dan Pipit.
Dalam video berdurasi sekitar 20 menit tersebut, berisi tentaang ajakan pada penontonnya untuk sholat. Serta berisi contoh praktik sholat awal hiingga akhir lengkap dengan bacaannya. ”Meski pembuatannya dibantu pihak lain, kami berusaha membuat video tersebut dengan detail termasuk bacaan-bacaan sholatnya supaya bisa lancar diikuti adik-adik,” lanjut Dita..
Sebelum berangkat ke surau, murid-murid TK ini pun didongengi dengan dibacakan komik berjudul Ayo Sholat buatan mereka sendiri. Dalam komik tersebut berisi mengenai pemahaman tentang apa itu sholat, kenapa harus sholat, dan manfaat sholat. baru setelah itu adik-adik tersebut diajak untuk mempraktikannya. ”Namanya anak kecil, susah sekali ngatur-nya. Nggak jarang mereka malah berkelahi sendiri,” kenang Dita.
Setelah beberapa kali datang ke TK tersebut, ternyata sedikit banyak perubahan mulai bisa dituai. Hal ini diungkapkan oleh salah saorang wali murid, Atik Rahmawati. Wanita paruh baya tersebut menuturkan, bahwa kesadaran untuk sholat pada putranya terlihat meningkat. ”Sekarang Faruq malah minta diantar sholat, bukan saya paksa seperti dulu,” ungkapnya.
Hal senada pun juga diucapkan Kepala Sekolah TK Bina Ana Prasa, Age Sunarsih. Ia sangat senang program semacam ini bisa mampir ke sekolahnya yang sangat sederhana tersebut. Ia berharap manfaat dari pengabdian masyarakat ini nantinya msih bisa dirasa secara berkelanjutan.
Satu set video beserta komik Ayo Sholat tersebut nantinya akan diberikan pada sekolah yang bersangkutan. Dita dan kawan-kawan berharap, nantinya tak hanya edisi berjudul Ayo Sholat saja, tapi berkembang lebih banyak lagi. ”Seperti ayo mengaji, ayo zakat dan ayo ayo yang lainnya,” katanya sembari tersenyum. (fz/bah)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung