ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
18 Mei 2011, 12:05

Imam Syafi: Menulis itu mengasyikkan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Peserta diajak aktif dalam acara ini. Imam menyuruh para peserta untuk menuliskan beberapa kalimat di sebuah kertas. Setelah itu kertas dikumpulkan dan Imam pun menerangkan materi tentang kepenulisan.

Imam juga menjelaskan tentang tujuan menulis. Menurutnya, menulis adalah aktifitas melatih daya analisis dan perspektif atau cara pandang terhadap suatu hal. Keuntungan yang diperoleh dari aktifitas menulis, yaitu intelektualitas dan finansial.

Selain itu, Imam memaparkan beberapa aspek penting dalam menulis. Diantaranya adalah diksi atau pilihan kata, urutan kata, efektivitas kalimat, paragraf, serta Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), keunikan, orisinalitas dan inovatif.

Tak hanya tentang karya ilmiah yang Imam bahas. Karya nonfiksi, fiksi, serta teknik wawancara dalam penulisan berita pun tak luput dari penjelasannya. Menariknya, ia pun menjelaskan karya Fakta-Fiksi  (Faksi).

Di tengah-tengah acara, Imam mengatakan, "Menulis itu mengasyikkan. Berlatihlah menulis sesering mungkin. Tuangkan apa yang ada di pikiran. Bisa dari fenomena alam, dan lain-lain."  

Orang Indonesia sulit menulis karena minat bacanya rendah. Perpus sebesar itu, enam lantai, menurun pengunjungnya. Hal itu dikarenakan adanya internet. Ini tugas kita bersama untuk meningkatka minat baca. Ia juga menerangkan bahaya copy paste. "Kita boleh copy paste, namun setelah itu diedit dan dapat dipertanggungjawabkan," ungkapnya. Bahkan, konon ada sebuah jurusan di ITS yang dosennya mewajibkan mahasiswanya untuk mengetik skripsi dengan mesin ketik.

Di akhir acara, setelah para peserta menuliskan aspirasinya di selembar kertas, Imam pun membacakan tiga karya. Imam juga berencana akan mengoreksi karya-karya peserta, bila ada yang baik, akan dimuat di website ITS. Para peserta pun ia himbau untuk memperhatikan EYD dan mempelajari struktur kalimat. Ia juga mengharapkan menghadirkan penulis berita, novel, maupun wartawan senior yang kompeten untuk mengadakan pelatihan di ITS.

"Ke depannya, saya harap pihak Humas ITS mengadakan pelatihan yang berjenjang. Untuk tingkat pemula, menengah, dan lanjutan. Pelatihan juga dibuat lebih terstruktur, dan kalau bisa sehari penuh," pungkas Imam. Pria yang pernah magang di harian Jawa Pos ini berharap setelah ini ada penulis-penulis baru yang produktif dari ITS. Selanjutnya, Humas ITS akan mengadakan pelatihan Public Speaking di tempat yang sama pada Selasa (24/5) mendatang. (ers/nrf)

Berita Terkait