Tim yang beranggotakan Virky Wiradiatma Saputra, Syamsul Hadi, Faizah Alkaff, Ratri Cahyarini dan Nurina Aisyah Fitriani ini awalnya agak kaget ketika mengetahui proposal PKMK mereka lolos seleksi awal dari Dikti. Mereka pun langsung melakukan permak  besar-besaran terhadap website InstanTicket yang telah ada sebelumnya.

InstanTicket adalah website yang melayani penjualan tiket pesawat secara online. Dengan layanan dari InstanTicket ini, pembeli dapat mengecek harga dan melakukan booking tiket pesawat lewat internet. Hal yang membedakan dengan website penjualan pada umumnya adalah jenis maskapai yang ditawarkan cukup lengkap.

"Kalo ngecek satu-satu di website biasanya kan gak efisien, keunggulan website ini adalah kita bisa melihat perbandingan harga dengan maskapai lain", ujar Virky selaku ketua tim.

Biaya yang ditawarkan pun bisa jauh lebih murah dibanding website resmi. "Untuk beberapa maskapai bahkan selisihnya mencapai 10-15 ribu, hal ini dikarenakan pada website resmi pembeli dikenakan biaya administrasi", ujarnya lugas.

Meskipun hanya menjual via website, keuntungan yang diperoleh lumayan menggiurkan. "kalau sebelum PKM keuntungan kami hanya di kisaran 500 ribu, namun setelah kami modifikasi untuk PKM profit kami bisa mencapai satu juta perbulannya", tutur Faizah, mahasiswi angkatan 2009.

Media promosi yang digunakan tidak hanya menggunakan website, namun juga menggunakan website jejaring sosial. "Kami juga menggunakan facebook dan kaskus sebagai media promosi, selain itu juga promosi langsung ke teman-teman," ujarnya. Bahkan teman-teman mereka sendiri pun cukup banyak yang menjadi konsumen InstanTicket.

Target tim Instanticket ke depannya tidak muluk-muluk, yaitu bisa menembus final PKM di Makassar nanti. Untuk itu mereka pun semakin gencar melakukan perbaikan website dan melakukan promosi. Salah satu diantaranya adalah promosi bonus pulsa sebesar 10 ribu rupiah untuk setiap pembelian dua tiket pesawat secara bersamaan. (lhp/bah)