Kedua tim ini sama-sama terdiri dari mahasiswa semester enam Jurusan Teknik Sipil ITS. Mereka semua patut diacungi jempol. Selain karena prestasinya beberapa waktu lalu, juga karena kenekatannya sebelum lomba. Bedanya, satu tim terdiri dari satu perempuan dan dua laki-laki. Lainnya, satu laki-laki dan dua perempuan.
FANZ, merupakan akronim dari nama panggilan ketiga anggota tim tersebut. Makshal Faray Kuddah atau Faray, Akhmad Alfianto atau Anton, Herdiani Sinatrya atau Natrya. Tim ini tidak pernah berganti sejak menjuarai lomba beton di even Jurusan mereka, yaitu Civil Expo beberapa waktu lalu.
Setelah kiprah mereka di ajang nasional tersebut, mereka kembali mengikuti lomba di Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia, Makassar pada Kamis (28/4) dan menggondol piala juara 1. Baru-baru ini, mereka pun memenangi Lomba Beton Nasional XVII di Jakarta yang diadakan oleh Universitas Tarumanegara (Untar).
Perlombaan beton bertema High Early Strength Concrete ini diikuti oleh 64 tim se-Indonesia. Kompetitor mereka antara lain berasal dari Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, dan lain-lain. Lomba ini dinilai oleh juri yang juga tokoh ahli beton Indonesia, F. X. Supartono.
Mereka berangkat ke Jakarta hanya berselang dua hari setelah kompetisi di Makassar selesai. Walaupun kondisi masih lelah, namun mereka dapat membuktikan bahwa beton press mereka meraih poin tertinggi saat penjurian. Dosen pembimbing mereka adalah Ir. Tavio, MSc., Ph.D. selaku kepala Lab. Beton dan Bahan Bangunan Teknik Sipil FTSP. "Bapak Tavio yang mengontrol kami dari awal hingga pengumuman juara," ungkap mereka serempak.
Meskipun sempat dicurangi oleh tim dari universitas lain, namun tanpa perlu melakukan komplain, akhirnya tim mereka dapat meraih juara 1 dengan hormat. Kompetisi beton di Makassar yang bertemakan Beton Mutu Tinggi Ramah Lingkungan pun menyisakan sebuah kenangan unik. Mereka sempat menuturkan bahwa kekuatan tekan beton berbahan copper slack dan abubat ini melebihi kapasitas ukur alat. Sehingga panitia ‘menuduh’ mereka merusakkan alat. Karena terlalu kuat, jarum alat ukur pun berputar-putar.
Berbeda lagi dengan tim Gatotkaca. Sendey Prahasto, Kiki Dwi Wulandari, serta Karina Shaska juga merupakan serentetan nama yang memenangi kedua lomba beton, di Makassar dan Jakarta bersamaan dengan Tim FANZ. Yang berbeda, Tim Gatotkaca ini memperoleh juara 3.
"Kami beri nama tim Gatotkaca agar betonnya kuat," ujar Kiki, finalis lomba jembatan Civil Expo 2011 ini sambil tertawa. Berbeda dengan tim FANZ, sebelumnya tim Gatotkaca belum pernah mengikuti lomba beton. Namun, mereka bertiga sejak semester satu sudah sering berkumpul.
Mereka menggunakan sistem ngebut selama tiga hari. Proses pengerjaan, mulai mencari bahan, mencari bahan, mencuci kerikil, mereka lakukan di Laboratorium Beton Jurusan Teknik Sipil ITS.
Tim Gatotkaca juga dibimbing oleh Dosen Sipil khususnya dosen dari Laboratorium
Beton dan Bahan Bangunan Teknik Sipil FTSP ITS. Tim ini bekerja membuat benda uji, mulai dari material hingga selesai di laboratorium dan dibimbing oleh Bapak Suharjo. "Kalau tidak ada Pak Suharjo, mungkin kami tidak akan menang. Beliau sangat berjasa untuk kami. Mulai dari penyediaan bahan hingga cara pengerjaan, beliau bantu kami," ujar Sendey, mahasiswa asal Mojokerto ini. Uniknya lagi, mereka merupakan tim terakhir yang mendaftar ajang lomba beton di Makassar tersebut.
Ke depannya, mereka akan mengikuti lomba beton di Universitas Kristen Petra, yaitu Lomba Kuat Tekan Beton (LKTB) bertema Beton Mutu Tepat. Mereka pun mempunyai saran untuk ITS. "Seharusnya ITS mengadakan bimbingan lebih lanjut untuk tim-tim yang akan mengikuti lomba agar para tim bisa lebih siap, bukan hanya asal ikut dan nekat saja," pungkas Karina, Kiki, dan Sendey. (ers/nrf)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,