Renovasi memang belum selesai tuntas, tapi pengunjung pasti sudah dapat merasakan bagaimana penampilan baru nan modern di lantai lima Perpustakaan ITS itu. Misalnya saja dengan keberadaan koridor dengan desain artistik yang menyambut pengunjung seketika tiba di lantai itu, atau dengan tampilan frontdesk yang menambah kesan mewah.

Sebelumnya, lantai lima dapat dikatakan sebagai salah satu lantai yang selama ini memiliki penampilan paling usang jika dibandingkan dengan lantai-lantai yang lain. Tak hanya desainnya yang tak sedap dipandang mata, udara yang panas juga menjadi ciri khas lantai itu. ”Saya sering datang kesini (lantai lima, red) waktu siang, dan udaranya panas sekali,” ungkap Farida Yuliani, mahasiswa Statistika angkatan 2007.

Kondisi tersebutlah yang akhirnya mendasari UPT Perpustakaan kini tengah melakukan peremajaan di lantai lima. ”Kami berharap setelah renovasi ini mahasiswa dapat mengerjakan tugas atau membaca buku di lantai lima dengan nyaman,” ujar Drs Mansur Sutedjo SIP, selaku Kepala UPT Perpustakaan.

Rencananya lantai lima ini akan disulap menjadi ruangan baca yang nyaman dan terbilang cukup mewah. Selain desain yang modern, lantai tersebut nantinya akan dilengkapi dengan pendingin ruangan. Sedangkan untuk menambah suasana nyaman, di lantai itu juga akan dipasang waterwall (dinding-dinding kaca yang dialiri air, red). ”Tujuan waterwall ini agar suasananya teduh dan tenang,” pungkas Mansur.

Lebih dari itu, ruangan sirkulasi yang biasanya digunakan untuk meminjam atau mengembalikan buku, akan segera dipindah ke frontdesk. Kemudian, ruangan itu selanjutnya akan dipergunakan sebagai wifi area. ”Saat ini banyak mahasiswa yang bawa laptop, maka dari itu kita menyediakan tempat wifi area di lantai lima,” ujar Mansur

Keseluruhan biaya untuk renovasi ini diperkirakan oleh mansur mencapai angka Rp 98 juta rupiah. ”Nilai itu belum termasuk biaya desain, karena desainnya ini gratis dibantu sama alumni despro,” terang Mansur.

Selain renovasi pada lantai lima, sebelumnya UPT Perpustakaan juga telah melakukan peremajaan dan pembangunan di beberapa tempat yang lain. Diantaranya adalah renovasi lantai tiga, pembangunan lapangan parkir, dan pengecatan gedung. Semuanya itu mengacu pada program UPT Perpustakaan periode 2008-2013.

Mansur menilai bahwa memperbaiki fasilitas dan pelayanan perpustakaan merupakan suatu keharusan mengingat jumlah mahasiswa yang datang ke perpustakaan saat ini dapat semakin berkurang dengan adanya ebook yang lebih mudah diakses. ”Kami mengupayakan agar mahasiswa dapat terus datang ke perpustakaan, meskipun sekarang kita dapat mengakses ebook tanpa harus ke perpustakaan,” lanjut Mansur.

Selanjutnya UPT Perpustakaan berencana untuk melakukan renovasi di lantai empat. Mansur menjelaskan bahwa rencanya itu telah disetujui dan akan dibantu dananya oleh Ikatan Keluarga Orang Tua Mahasiswa (Ikoma). ”Selain mengubah desainnya menjadi lebih modern, kami juga berencana membuat ruang kerja khusus untuk mahasiswa yang mengerjakan tugas akhir,” papar Mansur. (ald/hoe)