Berbeda dengan hari biasanya, suasana di Jurusan Depro ITS, mendadak ramai. Di lapangan futsal yang biasa dipakai para jagoan pria berlaga futsal, sore itu justru diramaikan oleh para cewek yang berlari-lari menggiring bola.
Memang olahraga futsal lumrahnya dilalukan oleh kaum adam, namun bukan berarti menghalangi bagi kaum hawa untuk turut melakukan olehraga tersebut. ”Kegiatan ini salah satu kegiatan memperingati hari Kartini April kemarin,” ungkap Ketua Panitia Kartini Cup, Deloni Hanis Mareta. Mahasiswi yang juga sekrestaris Departemen Seni dan Olahraga ini juga menambahkan, sampai kali ketiganya even ini digelar, Kartini Cup memang selalu jadi yang paling ditunggu.
Babak final sore itu mempertemukan angkatan 2008 dengan angkatan termuda 2010. Laga pun berlangsung seru. Antusias para pemain pun terlihat jelas meski mereka kebanyakan baru kali pertama bermain olahraga khas laki-laki tersebut. Saking niatnya, bahkan srikandi-srikandi Despro ini rela berlari-lari menggiring bola ke gawang dengan ber-dresscode kebaya lengkap dengan jariknya.
Begitu juga dengan para penonton yang kebanyakan dari para arjuna Despro. Dengan penuh semangat mereka memberi semangat pada para pemain futsal. Suasana semakin seru dan unik karena banyak pemain yang melakukan kesalahan atau menyaksikan pemain yang lebih sering rebutan bola daripada menggiring bola ke gawang.
Peraturan yang diterapkan dalam Kartini Cup tak banyak berbeda dengan peraturan futsal pada umumnya. Jika biasanya satu babak futsal berlangsung selama 30 menit, untuk futsal khusus kaum hawa ini hanya belangsung 15 menit saja. Selain itu sanksi-sanksi pelanggaran pun tidak diberlakukan, seperti kartu kuning maupun kartu merah.
”Kebanyakan, kita tidak begitu tahu dengan peraturan futsal. ” ungkap salah seorang pemain, Niken Indira. Niken juga menambahkan, pemain jutru sadar telah melakukan kesalahan justru setelah diberi peringatan wasit. ”Jadi tergantung wasitlah,” imbuh mahasiswi angkatan 2008 ini.
Menurut Niken, potensi para perempuan untuk melakukan olahraga asal Uruguay ini cukup besar. Usulnya, ITS juga perlu mendirikan tim futsal perempuan. ”Di ITS sebenarnya sudah ada, namun masih komunitas dadakan dari tim basket cewek,” kata mahasiswi yang bertindak sebagai striker timnya.
”Tetangga sebelah saja sudah punya, kenapa kita tidak?” kata Niken yang timnya akhirnya meraih kemenangan empat satu atas tim angkatan 2010 tersebut. (fz/hoe)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan